"Bro, pria berjas itu berkata kamu sebaiknya berpikir lagi, KM bukanlah sesuatu yang bisa kamu kacaukan."
Chu Yi mulai tidak sabar. Kenapa orang-orang dari KM harus bertele-tele? Bukankah lebih baik langsung ke intinya?
"Katakan kepada mereka untuk tidak berlama-lama. Cepat dengan kata-kata mereka, atau aku akan menjadikan aula mewah ini lautan darah!"
"Bro, dia bilang dia akan memberimu kesempatan lagi."
"Baik. Karena begitulah keadaannya, jangan salahkan aku kalau menggunakan senjata rahasia," Chu Yi menyeringai.
Pemuda itu terkejut, tidak tahu kartu truf apa yang akan dikeluarkan Chu Yi.
"Pergi, sampaikan salamku kepada orang tuanya."
Setelah mendengar ini, pemuda itu kebingungan.
Kartu truf apa itu?
Itu jelas hanya perilaku preman.
Tapi dia tidak punya pilihan, dia hanya bisa menerjemahkannya apa adanya.
Pria paruh baya itu tiba-tiba membanting meja dan bangkit, lalu menekan bel alarm di tangannya.