Bab 143: Rasa Nasib yang Lebih Buruk dari Kematian!

Puncak YunMiao, tempat tinggal para murid.

Pada saat ini, di dalam halaman tempat tinggal Lo Jianying, dua puluh atau tiga puluh orang masih berlutut, masing-masing bersandar miring, ekspresi mereka dipenuhi dengan keputusasaan.

Dua orang di baris paling depan, Huang Gou dan Liu Quanhai, tertutup luka dari ujung kepala hingga kaki, tetapi mereka tidak berani bersuara sedikit pun dan hanya bisa berlutut dengan tekun di halaman.

Ling Feng telah memerintahkan bahwa sampai Lo Jianying meninggalkan kamar sakit, mereka harus berlutut di sana dengan tulus.

Saat ini, para "pos berlutut" ini telah menjadi bahan tertawaan semua murid di sekte, tetapi mereka bahkan tidak berani mengeluarkan suara sedikit pun.

Mengenangkan kematian tragis Jing Wuxue, mereka merasa sangat takut dan hanya bisa berdoa agar Lo Jianying segera sembuh; jika tidak, tanpa tidur atau makan, bahkan sebagai pejuang beladiri Alam Kondensasi Magnetik, mereka tidak akan bertahan lebih lama.