Bersandar pada Pemusnahan Sepuluh Arah, Ling Feng dengan susah payah mempertahankan posisinya berdiri, terengah-engah; dia bahkan tidak memiliki kekuatan untuk menggerakkan satu jari pun.
Mata Dao Surgawi di mata kanannya meneteskan air mata berdarah, rasa sakit yang membakar seolah akan membuat seluruh kepalanya terbakar kapan saja.
Inilah saat Ling Feng menyadari bahwa Mata Dao Surgawi juga memiliki batasnya; menekan Pola Ilahi Surga secara berlebihan bisa melukainya.
"Benar-benar terpojok," gumamnya.
Ling Feng sedikit menutup mata kanannya, rasa sakit yang menusuk mengirim separuh otaknya ke dalam penderitaan yang parah.
Namun, pada saat ini, pemandangan di depan matanya sekali lagi berubah, dan dia menemukan dirinya di dalam sebuah ruangan yang cukup unik.
Pada saat berikutnya, penampakan emas yang muncul di pintu masuk aula terwujud dari udara tipis di depan Ling Feng.