Hutan lebat menyembunyikan langit dan menutupi bumi, jauh lebih padat daripada pohon-pohon di Rawa Kematian.
Fluktuasi aneh memancar dari kedalaman hutan, memanggil Xiao Ye, membuatnya bergerak maju tanpa sadar.
Hutan itu sangat tenang, atau lebih tepatnya sangat sunyi, tidak ada makhluk hidup yang hadir. Pepohonan yang lebat berdiri seperti benteng, memisahkan tempat ini dari Rawa Kematian, seolah-olah mereka adalah dua dunia yang berbeda.
Jantung Xiao Ye berdetak kencang saat dia mempererat cengkramannya pada Pedang Api, dan perlahan berjalan maju.
Setengah jam kemudian, Xiao Ye muncul dari hutan, dan pemandangan di depannya tiba-tiba menjadi jelas.
Yang terbuka di depannya adalah sebuah cekungan besar, di mana banyak batang pohon berdiri tegak, tanah retak dan tandus, seolah-olah itu adalah medan perang kuno.