Intent dingin menyapu seperti badai, membuat area di depan Menara Boneka menjadi sepenuhnya sunyi saat semua mata tertuju ke kejauhan.
Di sana, seorang pemuda dengan rambut acak-acakan, membawa pedang pertempuran raksasa di punggungnya, sedang mendekat. Jubahnya yang compang-camping tidak dapat menyembunyikan ketajaman tiada banding yang memancar darinya.
Matanya seperti dua pedang tajam, dan setiap Murid Luar yang bertemu dengan tatapannya merasakan dingin yang menusuk tulang, seolah-olah mereka sedang ditatap oleh binatang buas yang ganas, membuat wajah mereka menjadi pucat.
Pemuda ini hanya berjalan dengan tenang, namun kehadirannya menggugah hati dan pikiran para penonton, bahkan menanamkan rasa takut.
Swoosh!
Tatapannya bergeser, berhenti pada Bai Meng yang hendak bergerak.
Bai Meng mengeluarkan erangan teredam dan tidak bisa menahan diri untuk mundur beberapa langkah, seluruh tubuhnya terasa dingin membeku seolah-olah bahkan Qi Sejati Bawaannya hendak membeku.