As If Dawn

“Bawa aku masuk, aku akan melakukan apa pun yang Anda inginkan!”

Di kehidupan sebelumnya, Lu Man dikirim ke penjara setelah dijebak oleh saudara tirinya dan seorang bajingan. Setelah dibebaskan dari penjara, satu-satunya yang menantinya adalah batu nisan ibunya. Melihat bajingan dan jalang itu berbahagia bersama seperti satu keluarga besar dengan ayah kandung dan ibu tirinya, dia bertekad untuk mati bersama dengan bajingan dan saudara tirinya dalam api yang membara.

Saat dia membuka matanya lagi, dia mendapati dirinya kembali pada hari di mana dia dijebak. Dengan tegas melompat keluar jendela dan memanjat ke sebelah, dia mencari perlindungan dari pria yang menghuni kamar tersebut. Tapi siapa yang menyangka bahwa pria itu adalah pria hebat yang selalu dia kagumi dari jauh di kehidupan sebelumnya?

Dia bersumpah untuk menggosok matanya hingga bersih dan lebih cermat dalam menilai orang. Dia ingin semua orang yang berutang padanya di masa lalu untuk membayarnya kembali!

“Tuan Muda Han, bisakah Anda membiarkan saya memeluk lengan Anda yang lain juga?”
“Sebenarnya, saya punya satu lagi, apakah Anda menginginkannya?”
“…”

Mr Han yang Telah Lama Ditunggu

"Apakah dia sudah pulih dengan baik?" Wu Lize bertanya saat dia masuk ke lift bersama Lu Man.


"Dia hampir pulih sepenuhnya. Dokter bilang jika semuanya berjalan lancar, dia bisa keluar akhir pekan ini." Mengenai hal ini, Lu Man juga merasa jauh lebih tenang.


Paling penting, Xia Qingwei sudah jauh lebih baik sekarang. Meskipun dia mungkin tidak sekuat orang rata-rata, kesehatannya jauh lebih baik dari sebelumnya.


Itu lebih penting dari apa pun. Karena itu, Lu Man juga merasa lebih lega.


Sekarang hal berikutnya yang harus dia lakukan adalah fokus mengembalikan uang kepada Han Zhuoli.


Meskipun dia tahu bahwa Han Zhouli kaya dan itu jumlah yang kecil baginya, itu tidak berarti dia bisa mengambil waktunya sendiri untuk mengembalikan uangnya.


"Ayo pergi, aku akan mengantarkanmu ke rumah sakit dan menjenguk Bibi juga," kata Wu Lize.


Wu Lize Terang-terangan Menggoda Gadisnya Tepat di Depan Matanya