As If Dawn

“Bawa aku masuk, aku akan melakukan apa pun yang Anda inginkan!”

Di kehidupan sebelumnya, Lu Man dikirim ke penjara setelah dijebak oleh saudara tirinya dan seorang bajingan. Setelah dibebaskan dari penjara, satu-satunya yang menantinya adalah batu nisan ibunya. Melihat bajingan dan jalang itu berbahagia bersama seperti satu keluarga besar dengan ayah kandung dan ibu tirinya, dia bertekad untuk mati bersama dengan bajingan dan saudara tirinya dalam api yang membara.

Saat dia membuka matanya lagi, dia mendapati dirinya kembali pada hari di mana dia dijebak. Dengan tegas melompat keluar jendela dan memanjat ke sebelah, dia mencari perlindungan dari pria yang menghuni kamar tersebut. Tapi siapa yang menyangka bahwa pria itu adalah pria hebat yang selalu dia kagumi dari jauh di kehidupan sebelumnya?

Dia bersumpah untuk menggosok matanya hingga bersih dan lebih cermat dalam menilai orang. Dia ingin semua orang yang berutang padanya di masa lalu untuk membayarnya kembali!

“Tuan Muda Han, bisakah Anda membiarkan saya memeluk lengan Anda yang lain juga?”
“Sebenarnya, saya punya satu lagi, apakah Anda menginginkannya?”
“…”

Mr Han yang Telah Lama Ditunggu

"Sebentar lagi, setelah saya selesai melakukan bagian ini, tidak akan memakan waktu, Anda makan dulu," kata Han Zhuoli dan tiba-tiba merasa bahwa itu sangat menarik.


Sikap akrab yang mereka berdua miliki seperti mereka telah saling mengenal sejak lama, seperti pasangan tua.


Ketika dia sedang bekerja, sudut bibirnya terangkat tanpa bisa dikontrol.


Mendengar apa yang dia katakan, Lu Man menutup kembali kotak makanan takeaway, dan menunggu sebentar, tetapi masih belum melihat Han Zhuoli menyelesaikan pekerjaannya.


Lu Man ragu sejenak, tetapi akhirnya, dia bangkit dan pergi menuju meja kantornya. "Apakah Anda biasanya seperti ini, tidak makan saat sibuk?"


Lu Man ingat bahwa Zheng Tianming juga menyebutkan kemarin bahwa Han Zhuoli sering tidak makan ketika dia sibuk dengan pekerjaan.


Han Zhuoli mengangkat kepalanya dan tersenyum hangat. "Tidak apa-apa, Anda bisa makan dulu, saya akan segera selesai."


You Could Not Help But Feel Sorry For Me, Right?