Chapter 49: Master dari Gunung Longhu

Saat Ye Fan membuka pintu, bau busuk tercium di wajahnya.

Tiba-tiba ada hantu perempuan jatuh dari atap dan mendarat di depannya, rambutnya acak-acakan, dan kedua sisi kepalanya tertutupi rambutnya. Untuk beberapa saat, Ye Fan tidak bisa membedakan sisi mana yang depan dan sisi mana yang belakang.

Dengan lambaian tangannya, Ye Fan menyingkirkan hantu itu, "Kau harus potong rambut, Idiot!"

Berdiri di aula, dia merasakan puluhan pasang mata menatapnya, sambil mengerutkan kening, dia mengeluarkan semacam niat membunuh.

Dan hantu-hantu itu tanpa sadar menjauh darinya.

Manusia suka menindas yang lemah dan takut pada yang kuat, begitu pula hantu.

Sudah ada lapisan debu tebal di vila itu. Ye Fan memilih sebuah ruangan, meletakkan Rune Pembersih Debu untuk membersihkan seluruh ruangan.

Ye Fan memasang beberapa formasi pertahanan di ruangan itu untuk mencegah hantu-hantu itu menyerbu.

Setelah menyelesaikan persiapan, Ye Fan mengeluarkan tripod perunggu yang dibelinya dari jalan antik dan mulai memurnikan senjata sihir.

…

Meskipun Ye Fan telah melihat banyak master memurnikan senjata sihir, ini adalah pertama kalinya baginya. Jadi, dia mencoba memurnikan beberapa hal lain untuk menemukan perasaan seperti itu sebelum mulai memurnikan Pataka Hantu.

Pada saat dia selesai, sudah lima hari berlalu.

Ketika dia berjalan keluar dari rumahnya, dia melihat siluet diam-diam berdiri di samping hamparan bunga.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" Ye Fan tiba-tiba muncul di belakang Cai Zhenjun.

Cai Zhenjun terkejut. Dia menoleh dan menatap Ye Fan, berkedip, dengan ekspresi usil, "Hai man, apakah kamu mendengar bahwa No. 18 telah menerima pemilik baru?"

Ye Fan mengangguk dan bertanya, "Ya. Apa?"

"Kudengar pria itu telah tinggal di rumah hantu selama lima hari dan masih belum keluar. Aku ingin tahu apakah dia sudah mati di dalam!" seru Cai Zhenjun.

"Rumah hantu bukanlah masalah besar. Bagaimana dia bisa mati?!" Dia adalah seorang master! Bagaimana mungkin hantu-hantu pengembara itu bisa menyakitinya?

"Bukan masalah besar? Dude, itu mudah bagimu untuk mengatakannya! Biar kuberitahu! Aku pernah membawa orang masuk dan melihat banyak hantu! Aku hampir ketakutan setengah mati!" Cai Zhenjun menggelengkan kepalanya.

Orang biasa tidak bisa melihat hantu, tapi ketika qi hantu di rumah hantu cukup kuat, pada waktu-waktu tertentu, bahkan orang biasa juga bisa melihat hantu.

Ye Fan menatapnya dengan bingung. "Kamu sudah masuk sebelumnya. Beraninya kamu menerobos masuk ke rumah orang lain?"

Cai Zhenjun tersenyum canggung, "Kau tahu, tidak ada yang tinggal di sana sebelumnya, oke? Dan beberapa wanita seksi penasaran dengan rumah hantu ini. Sebagai pria dewasa, tentu saja, aku harus menonjol dan melindungi mereka."

Ye Fan berkedip dan bertanya dengan penuh minat, "Kamu membawa beberapa wanita seksi ke sana? Aku dengar ketika mereka ketakutan, mereka akan melompat ke pelukanmu. Apakah trik itu berguna?"

Cai Zhenjun tersenyum canggung, "Tidak juga, kau tahu."

Tentu saja, dikatakan alasannya tidak berguna adalah karena performanya yang payah. Orang-orang mendengar bahwa saat mereka melihat hantu, dia berteriak lebih keras daripada gadis-gadis itu. Jadi mereka semua mengira dia pecundang. Kejadian di masa lalu membuatnya tak tertahankan untuk diingat! Tentu saja, seharusnya tidak sepenuhnya menyalahkannya. Sebenarnya dia juga mengantisipasi bahwa seseorang akan melompat ke pelukannya. Namun, alih-alih itu, seorang hantu perempuan tanpa wajah melemparkan dirinya ke pelukannya.

"Oh, sayang sekali! Jika itu berhasil, aku bisa membawa kekasihku." Kata Ye Fan dengan kecewa.

Cai Zhenjun, "…"

…

Saat Cai Zhenjun dan Ye Fan sedang berbicara, beberapa penjaga keamanan datang. Ketika mereka melihat Ye Fan masih utuh, mereka semua tampak sangat lega, "Tuan Ye, apakah kamu baik-baik saja?"

Ye Fan memegang tangannya di belakang punggungnya, "Tentu!"

"Rumah itu…"

Ye Fan berkata dengan acuh tak acuh, "Ada beberapa kecoak, aku sudah membunuh mereka semua."

Para penjaga keamanan menatap Ye Fan dengan ekspresi aneh. Melihat bahwa dia baik-baik saja, mereka mencari alasan dan pergi.

"Dude, kamu keren! Jadi kamu adalah pemilik baru No. 18. Bagaimana mungkin aku tidak memikirkan tindakanmu ini?" Cai Zhenjun berkata dengan kagum.

Ye Fan bertanya dengan bingung, "Tindakan yang mana? Apa yang kamu bicarakan?"

"Dude, berhenti berpura-pura! Kamu membeli rumah hantu dan memberi tahu mereka bahwa kamu tinggal di rumah hantu, yang membuatmu berani dan tak terkalahkan! Sebenarnya kamu bisa tinggal di tempat lain. Betapa aku berharap aku memiliki otak sepertimu!" ​​kata Cai Zhenjun.

Melihatnya seperti itu, Ye Fan melambaikan tangannya, "Kamu terlalu banyak berpikir, aku akan tinggal di rumah hantu."

Cai Zhenjun berkata dengan nada tidak setuju, "Tempat seperti itu bukan untuk ditinggali manusia!"

Ye Fan tersenyum dan berkata, "Kamu tidak bisa tinggal di sana bukan berarti aku tidak bisa."

"Oh, aku tahu, hantu-hantu itu sudah pindah, kan?!" tanya Cai Zhenjun.

Ye Fan mengangguk, "Ya, benar sekali."

Dia menghabiskan waktu lima hari untuk memurnikan Pataka Hantu dan kemudian menaklukkan semua hantu di dalam rumah.

Cai Zhenjun menatapnya dengan kagum, "Dude, kamu benar-benar beruntung. Biaya pembangunan rumah ini saja lebih dari sepuluh juta. Dan harga rumah telah melonjak gila-gilaan selama beberapa tahun terakhir. Jika bukan karena berhantu, orang-orang akan berebut untuk membelinya bahkan dengan harga lima puluh atau enam puluh juta!"

Ye Fan tersenyum dan berkata, "Ya, aku hanya beruntung!"

…

Suatu hari, saat Ye Fan masuk ke Zhaoxi Group, kedua resepsionis tampak sangat gembira saat melihatnya.

"Tuan Ye, akhirnya kamu di sini."

Ye Fan bertanya dengan bingung, "Kalian tampaknya sangat senang dengan kedatanganku?"

"Tuan Bai masih meeting! Bagaimana kalau kamu naik ke atas dan menunggunya?" salah satu resepsionis menyarankan.

Ye Fan mengangguk dan berkata, "Oke!"

Melihat punggungnya menghilang dari pandangan mereka, kedua resepsionis itu hanya saling menatap di sana.

"Tuan Bai sedang dalam suasana hati yang buruk akhir-akhir ini. Apakah karena Tuan Ye tidak datang akhir-akhir ini?"

"Aku tidak tahu! Tapi itu sangat mungkin."

"Mungkinkah Tuan Bai benar-benar sangat hardcore hingga menyukai tipe ini?"

"Lihat dia! Dia hanya datang mengenakan sepasang sandal."

…

Mengguncang Pataka Hantu-nya, Ye Fan hanya menunggu di ruang meeting. Setelah menunggu selama satu jam, Bai Yunxi akhirnya masuk.

"Kamu di sini," kata Bai Yunxi.

Ye Fan mengangguk, "Ya! Lihat senjata sihirku—Pataka Hantu!"

Bai Yunxi menatap Pataka Hantu di tangannya dan merasa bahwa Ye Fan seperti seorang pedagang kaki lima. "Bagaimana kamu bisa masuk dengan benda seperti ini?" Pataka yang sangat besar. Mungkinkah pria ini membawanya langsung? Jika demikian, itu akan menjadi bahan yang cukup bagi orang-orang di perusahaan untuk bergosip tentangnya dalam waktu setengah bulan ke depan!

"Aku orang yang rendah hati, tidak begitu goyah!" kata Ye Fan.

Bai Yunxi, "…" Seseorang yang menggantung dirinya terbalik di luar jendela lantai tujuh menyebut dirinya orang yang rendah hati???

Ye Fan menggoyangkan Pataka Hantu di tangannya, dan tiba-tiba menjadi sepertiga lebih kecil. Dan dengan beberapa goyangan lagi, ukurannya mengecil menjadi dua telapak tangan.

"Benda ini bisa tumbuh lebih besar dan lebih kecil?" Mata Bai Yunxi membelalak, dan dia merasa seperti sedang berhalusinasi.

Ye Fan mengangguk dan berkata, "Ya! Ini adalah senjata sihir pertamaku. Aku membutuhkan banyak usaha untuk memurnikannya. Ketika aku keluar, aku melihat missed call darimu. Maaf, ketika aku mengerjakannya, aku memblokir semua panggilan masuk. Jadi, apa yang kamu inginkan dariku?"

Bai Yunxi mengerutkan kening dan menghela nafas, "Hantu kelaparan sialan itu telah mendatangi keponakanku lagi dan liontin giok yang kamu berikan kepadaku melindunginya. Tapi, aku khawatir hantu itu tidak akan menyerah begitu saja dengannya."

Ye Fan mengerutkan kening dan berkata, "Itu terlihat seperti hantu ganas! Hantu biasa, setelah terkena Gelang Pembalik Takdir terakhir kali, dia tidak akan kembali lagi bahkan tanpa rune petir."

"Beberapa hari yang lalu, karena aku tidak bisa menghubungimu, kakekku menghubungi orang-orang dari Gunung Longhu," kata Bai Yunxi.

"Oh, sekelompok Dukun itu? Apakah mereka telah menyelesaikan masalahnya?" tanya Ye Fan.

Bai Yunxi menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak, mereka mengirim seorang master. Dia berkata bahwa hantu itu sudah melarikan diri. Kecuali jika muncul lagi, kalau tidak dia juga tidak bisa menangkapnya. Jadi, orang-orang dari Gunung Longhu sekarang mengawasi Momo, namun ini bukan rencana jangka panjang. Bagaimanapun, Momo masih harus pergi ke sekolah, dan orang-orang dari Gunung Longhu tidak bisa selalu berada di sisinya."

Jika hantu itu tidak muncul untuk beberapa waktu, dia takut mereka akan pergi.

Ye Fan mengangguk dan berkata, "Setelah memakal beberapa makanan, aku akan mencoba melacak jejak hantu itu." Dengan Pataka Hantu, melacak hantu seharusnya lebih mudah.

"Oke, ke mana saja kamu selama beberapa hari terakhir?" Bai Yunxi tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya.

"Aku pergi ke vila yang baru kubeli," kata Ye Fan.

Bai Yunxi bertanya dengan terkejut, "Bagaimana keadaanya?"

"Sudah lama kosong, jadi itu agak kotor!" kata Ye Fan.

Bai Yunxi, "..." Dia tidak menanyakan ini! "Bagaimana dengan hantu-hantu di dalamnya?"

"Semuanya berhasil dijinakkan olehku," kata Ye Fan.

Bai Yunxi menghela napas lega, "Itu bagus kalau begitu. Ngomong-ngomong, obat yang kamu berikan pada kakekku terakhir kali, dia membaginya pada nenekku. Itu tidak masalah, kan?"

Ye Fan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak, itu untuk semua orang tua."

Pil yang diberikan Ye Fan kepada Xiao Chi, awalnya, Xiao Chi tidak membuangnya, tapi juga tidak mau meminumnya, jadi dia menguncinya di dalam laci.

Ketika istrinya meminum pil tonik untuk diminum, dia tidak sengaja meminum pil Ye Fan. Hasilnya, setelah neneknya meminumnya, dia tampak seperti beberapa tahun lebih muda, seluruh tubuhnya tampak begitu berseri-seri! Dan kemudian, kakeknya juga tidak dapat menahannya dan meminumnya satu untuk dirinya sendiri. Akhir-akhir ini mereka sering pergi square dancing.

…

Setelah pulang kerja, Bai Yunxi menuju rumah sakit bersama Ye Fan.

Di rumah sakit, seorang pria muda melihat Ye Fan dan langsung terlihat kesal, "Itu kamu, itu kamu, itu kamu!"

Melihat itu, Ye Fan awalnya merasa sedikit bingung, lalu teringat, "Kamu...kamu anak yang tempo hari!"

"Anak? Kau anak yang bodoh!" bentak Zhang Xuan.

"Kalian berdua saling kenal?" tanya Bai Yunxi curiga.

"Aku pernah bertemu dengannya sekali. Dia meminta untuk sparring denganku. Oh? Kamu memiliki tanduk di atas kepalamu!" kata Ye Fan.

Zhang Xuan melemparkan tatapan tajamnya dan hampir memuntahkan darah.

Ketika di rumah sakit militer, Zhang Xuan pernah mencoba menantang Ye Fan dua kali tapi langsung dijatuhkan olehnya hanya dengan satu gerakan. Karena sudah terbiasa dijilat, bagaimana mungkin Zhang Xuan, yang selalu merasa dirinya paling luar biasa di generasinya, menerima ini? “Kau bajingan! Bukankah ini semua karenamu?”

Ye Fan tiba-tiba teringat sesuatu, jadi dia bertanya, “Jadi, kepalamu terbentur sesuatu terakhir kali? Kamu tidak bisa menyalahkanku sama sekali! Kamu terlalu lemah! Aku hanya menggunakan satu gerakan!”

Zhang Xuan melotot padanya, “Kau bajingan, apa yang kau lakukan di sini?”

“Aku di sini untuk mengunjungi Bai Momo!” kata Ye Fan.

Sambil mengerutkan kening, Zhang Xuan menoleh untuk melihat Bai Yunxi.

Bai Yunxi merasa sedikit canggung. Bagi para master, seseorang hanya bisa meminta bantuan dari satu orang saja dalam satu waktu. Hanya ketika seseorang tidak bisa berbuat apa-apa, mereka akan meminta bantuan kepada master lainnya, lagipula semua master sangat sombong. Mengundang dua master sekaligus menunjukkan bahwa mereka tidak mempercayai kemampuan pihak lain.

“Dia adalah temanku.” Kata Bai Yunxi.

Ye Fan menambahkan, “Kekasih!”

Zhang Xuan menatap Ye Fan dengan bingung, “Tuan Bai, kenapa kamu menemukan orang seperti itu sebagai kekasihmu?”

Ye Fan mengerutkan kening dan berkata, “Hey, apa maksudmu?! Apa salahnya mencari orang sepertiku sebagai kekasihnya?”

Zhang Xuan, “…”