Chapter 4 – Lorong-Lorong Ingatan

Keputusan dibuat dalam keheningan, getaran persetujuan mengalir antara Rei dan Yumi melalui lempengan kuno. Mereka harus memahami ancaman yang bersembunyi di inti Orbital, dan satu-satunya jalan adalah menggabungkan pengetahuan Rei tentang stasiun dengan kemampuan analitis Yumi, menggunakan artefak sebagai jembatan komunikasi.

Langkah pertama adalah membawa tim Yumi ke tempat yang relatif aman. Rei memimpin mereka dari docking bay, menelusuri koridor yang sedikit lebih sering dilalui menuju area komunal yang tidak terlalu jauh dari sana. Kru Resonant Seeker mengikuti dengan canggung, getaran kebingungan dan kecemasan masih menyelimuti mereka. Mereka melihat Rei dan Yumi kadang-kadang menyentuh lempengan yang dibawa Yumi (mereka telah memutuskan untuk membawanya, meskipun berat, karena itu satu-satunya cara mereka berkomunikasi), dan Rei akan memancarkan getaran yang seolah-olah Yumi 'dengarkan' dengan kulitnya. Itu adalah pemandangan aneh bagi mereka yang tidak memiliki kepekaan itu.

Rei memancarkan getaran penjelasan melalui lempengan kepada Yumi, "Mereka... akan... aman... di sini." Yumi merasakan konsep itu, mengangguk. Dia kemudian memancarkan getaran meyakinkan kepada krunya, menggunakan gestur dan ekspresi wajah yang paling jelas yang ia bisa, ditambah dengan getaran resonansi dasar dari tubuhnya yang masih bisa mereka rasakan sedikit jika sangat dekat. "Kami... akan... pergi. Cari... jawaban. Tunggu... di sini."

Kai membalas dengan getaran hati-hati (dirasakan oleh Yumi), getarannya memancarkan rasa 'tidak yakin' dan 'hati-hati'. Elara memancarkan getaran kekhawatiran, tetapi juga kepercayaan pada penilaian Yumi. Mereka terdampar, bisu, di dunia asing ini. Pilihan mereka terbatas. Mereka mengangguk dalam keheningan, getaran persetujuan mereka terasa berat.

Dengan meninggalkan timnya di area komunal, Yumi, membawa lempengan itu, bersama Rei kembali ke labirin stasiun. Rei memutuskan rute mereka. Dia akan membawa Yumi ke Lorong-Lorong Ingatan, area tempat dia merasakan getaran gelisah paling kuat sebelum menemukan pintu disegel. Itu adalah tempat ia menemukan petunjuk samar di arsip, dan itu adalah tempat yang paling mungkin menyimpan catatan kuno yang mereka butuhkan.

Perjalanan ke Lorong Ingatan dari area komunal membutuhkan waktu. Rei memimpin melalui koridor yang semakin tua, tekstur dinding berubah dari halus dan terawat menjadi kasar dan ditumbuhi lumut sintetis. Penerangan menjadi lebih redup, dan getaran ambient stasiun berubah – tidak lagi denyut stabil dari area berpenghuni, melainkan dengung rendah yang terasa seperti usia dan peluruhan.

Saat mereka melangkah semakin jauh dari area yang dikenal, getaran gelisah dari inti mulai terasa lebih kuat. Rei merasakannya merayap di tepi kesadarannya, seperti suara rendah yang terus-menerus di bawah bahasa getaran normal.

"Getaran... itu..." getaran Rei mengalir melalui lempengan. "Semakin... kuat."

Yumi merasakan getaran Rei, merasakan penekanan pada 'kuat' dan 'itu'. Dia juga merasakan getaran gelisah itu sekarang, tidak hanya sebagai anomali yang dideteksi dari jauh, tetapi sebagai kehadiran fisik yang memancar dari kedalaman stasiun. Melalui lempengan, getaran itu terasa oleh Yumi sebagai pola resonansi yang sangat disruptif, tidak harmonis, dan memancarkan energi dengan cara yang tidak wajar bagi Teknomeransi. "Ya. Rasakan... disruptif."

Rei membalas dengan getaran yang terasa seperti konfirmasi yang suram. Getaran 'gangguan' dan 'inti'.

Mereka akhirnya mencapai pintu masuk ke Lorong-Lorong Ingatan – celah gelap yang Rei gunakan sebelumnya. Saat mereka melewatinya, perubahannya terasa drastis bagi keduanya, meskipun dengan cara yang berbeda. Bagi Rei, itu adalah kembalinya ke dunia getaran kuno yang ia temukan sebelumnya, tetapi kali ini ia tidak sendirian. Bagi Yumi, itu adalah memasuki lingkungan yang membanjirinya dengan getaran yang terasa sangat 'primitif' namun anehnya 'hidup'.

Lorong-lorong di sini dipenuhi dengan artefak dan glyph kuno yang dilihat Rei sebelumnya. Mereka berbaris di dinding, memancarkan getaran yang berbeda satu sama lain, seperti peninggalan dari era yang terlupakan. Udara terasa lebih berat, dan getaran gelisah di sini tidak lagi menjadi bisikan; ia adalah bagian dari fondasi sensorik lingkungan, berdenyut tepat di bawah permukaan.

Rei menunjuk ke glyph di dinding. "Glyph... kuno. Arsip... bicara... di sini."

Yumi mendekati dinding, menyentuh glyph itu dengan tangan bebasnya sambil tangan lain memegang lempengan. Saat ia menyentuhnya, glyph itu bereaksi dengan getaran yang terasa berbeda dari dinding di sekitarnya, getaran yang kompleks. Melalui lempengan, getaran glyph itu diterjemahkan menjadi serangkaian kesan kasar bagi Yumi – pola geometris yang berputar, kilasan cahaya yang tidak ada, dan rasa informasi yang terkunci.

"Mereka... menyimpan... sesuatu," getaran Yumi, mencoba menguraikan sensasi.

Rei mengangguk. "Ya. Ingatan. Stasiun."

Mereka melanjutkan eksplorasi, setiap langkah membawa mereka lebih dalam ke perut stasiun yang tua. Rei, yang telah menavigasi area ini sebelumnya, memimpin. Yumi, dengan kepekaannya yang kini diperkuat oleh lempengan, mengamati lingkungan dengan cara yang baru. Dia bisa merasakan aliran energi magitek kuno yang mengalir melalui dinding dan artefak, jalur-jalur resonansi yang sudah lama tidak aktif, dan, yang paling mengganggu, konsentrasi getaran gelisah yang meningkat seiring mereka semakin dekat ke area inti.

Salah satu artefak yang mereka temui tampak seperti pilar kristal yang retak, memancarkan getaran gelisah yang lebih kuat daripada yang lain. Rei mengingat artefak ini dari kunjungan sebelumnya.

"Ini..." getaran Rei, memancarkan kehati-hatian, menunjuk ke pilar. "Bereaksi... sebelumnya. Getaran... kuat."

Yumi menyentuh pilar itu melalui lempengan. Lonjakan getaran menghantamnya, lebih kuat dari apa pun yang ia rasakan sebelumnya dari artefak non-inti. Melalui lempengan, getaran ini terasa seperti raungan sunyi, penuh dengan energi kacau dan kesan visual yang terdistorsi – kilatan cahaya keunguan, bayangan bergerak, dan kesan suara yang Yumi rasakan sebagai dengung bernada rendah yang tidak menyenangkan.

"Disruptif... sangat," getaran Yumi, sedikit terengah-engah. "Energi... kacau. Tidak... alami."

Rei merasakan respons Yumi, merasakan getaran keterkejutan dan analisisnya. "Ya. Tidak... dari... stasiun... normal."

Mereka mulai mendapatkan gambaran yang lebih jelas. Getaran gelisah itu terkonsentrasi di area-area tua ini, terhubung dengan artefak magitek kuno, dan energinya terasa berbeda dari magitek 'normal' Orbital. Itu adalah sesuatu yang asing, kuat, dan merusak.

Rei memimpin mereka lebih jauh, menuju area yang terasa Rei di arsip sebagai tempat penyimpanan data yang lebih tua. Mereka sampai di ruangan yang lebih besar, dipenuhi dengan rak-rak tinggi yang dipenuhi tabung-tabung resonansi kuno, mirip dengan perpustakaan yang Rei kunjungi, tetapi artefak di sini jauh lebih tua dan glyph di dindingnya lebih usang.

"Arsip... di sini," getaran Rei, menunjuk ke tabung-tabung itu. "Mungkin... catatan... tentang... itu." Getarannya memancarkan konsep 'sesuatu yang disegel' dan 'inti'.

Yumi merasakan urgensi dalam getaran Rei. Mereka harus menemukan informasi itu. Sambil terus menyentuh lempengan, ia mulai memeriksa tabung-tabung itu. Getaran yang dipancarkan oleh tabung-tabung ini terasa padat, berisi data, tetapi bahasanya sangat asing bagi Teknomeransi.

"Banyak... data," getaran Yumi, memancarkan kesulitan. "Format... asing."

Rei bergabung dengannya, meletakkan tangan di tabung yang berbeda sambil tetap menyentuh lempengan. Dia memfokuskan kepekaannya, membiarkan artefak itu bekerja sebagai antarmuka. Getaran dari tabung itu mengalir ke dalam dirinya, diterjemahkan oleh lempengan menjadi kesan-kesan yang samar: gambaran orang-orang kuno, struktur yang sedang dibangun, dan... perasaan ketakutan.

Mereka berdua menyentuh tabung yang berbeda, mencoba mencari yang relevan. Prosesnya lambat, seperti menyaring lautan kerikil untuk menemukan satu mutiara. Getaran dari tabung-tabung itu menceritakan kisah-kisah yang terputus-putus tentang pembangunan Orbital, tantangan yang dihadapi para pionir, dan, berulang kali, referensi yang semakin sering tentang 'Kedalaman', 'Keheningan yang Tidak Alami', dan 'Sesuatu yang Ditemukan'.

Getaran gelisah di sekitar mereka semakin kuat, seolah stasiun itu sendiri keberatan dengan penelusuran mereka ke dalam masa lalunya yang kelam. Kadang-kadang, lonjakan getaran yang lebih kuat menghantam mereka, datang dari kedalaman di bawah, getaran yang terasa seperti kemarahan kuno yang terbangun. Setiap lonjakan membuat Yumi terkesiap dan Rei menegang.

"Makin... kuat," getaran Rei. "Dia... tahu... kita... di sini?" Getaran 'Dia' terasa asing bahkan bagi Rei, merujuk pada entitas misterius itu.

Yumi merasakan getaran itu, dan merasakan lonjakan energi disruptif. "Mungkin. Energi... bereaksi."

Mereka harus bergerak lebih cepat.

Mencari jarum di tumpukan jerami getaran. Begitulah rasanya saat Rei dan Yumi menyaring tabung-tabung resonansi kuno di arsip Lorong Ingatan. Setiap tabung memancarkan pola getaran yang berbeda, rekaman dari masa lalu Orbital. Beberapa terasa seperti catatan log harian yang membosankan, getarannya monoton dan berulang. Yang lain terasa seperti rekaman teknis, penuh dengan pola rumit yang menggambarkan sistem magitek yang tidak lagi digunakan. Dan di tengah semua itu, mereka mencari getaran yang terasa terkait dengan misteri inti – getaran yang membawa nuansa yang sama dengan getaran gelisah yang merayap di sekitar mereka, atau getaran yang beresonansi dengan rasa keheningan yang dalam namun tidak alami.

Mereka menyentuh tabung demi tabung, tangan mereka terus-menerus bersentuhan dengan lempengan kuno yang menjadi jembatan mereka. Proses ini lambat, melelahkan mental dan sensorik. Rei mengandalkan intuisinya, mencari getaran yang 'terasa' penting atau terkait dengan apa yang ia rasakan di dekat inti. Yumi menggunakan kepekaan Teknomeransinya, mencoba menganalisis pola resonansi mentah, mencari anomali atau struktur yang tampaknya sengaja disembunyikan.

Getaran gelisah dari kedalaman stasiun terus meningkat, berdenyut di sekitar mereka seperti badai sunyi yang semakin dekat. Tekanan di udara terasa lebih berat, dan Rei sesekali merasakan gelombang kesan visual dan 'suara' yang lebih jelas dan mengganggu – kilatan cahaya tanpa sumber, bayangan yang bergerak di sudut matanya, bisikan sonik yang terasa seperti mengikis kesadarannya. Setiap kali ini terjadi, Yumi merasakan lonjakan energi disruptif melalui lempengan, dan getaran kekhawatiran Rei mengalir melaluinya.

Setelah berjam-ulang dalam keheningan yang tegang, Yumi menyentuh sebuah tabung resonansi yang terlihat lebih tua dari yang lain, permukaannya kasar dan ditutupi lapisan glyph tambahan. Saat tangannya menyentuhnya, lempengan itu bergetar dengan respons yang kuat, berbeda dari tabung mana pun yang mereka periksa sebelumnya. Getaran dari tabung ini tidak hanya direkam; ia terasa aktif, seolah mengandung sisa energi dari masa lampau.

"Ini!" getaran Yumi, penuh urgensi. "Yang ini... berbeda. Getaran... kuat. Resonansi... aneh."

Rei buru-buru meletakkan tangannya di tabung yang sama, bersentuhan dengan tangan Yumi dan lempengan itu. Aliran getaran dari tabung itu membanjiri mereka berdua, diterjemahkan oleh lempengan menjadi rentetan kesan dan konsep yang lebih jelas dan padat dibandingkan sebelumnya. Ini adalah rekaman, bukan hanya data, tetapi pengalaman dan pengetahuan yang direkam dalam bahasa getaran kuno.

Mereka 'membaca' getaran itu bersama-sama, indra mereka menyatu melalui artefak. Kisah yang terungkap adalah kisah yang mengerikan dan membingungkan.

Tabung itu berisi catatan dari apa yang terasa seperti 'Fase Pembangunan Inti'. Para insinyur magitek awal Orbital menemukan... sesuatu... jauh di dalam materi yang mereka gunakan untuk membangun stasiun. Sesuatu itu bukanlah materi biasa, melainkan entitas energi primordial yang terikat pada konsep keheningan absolut. Ia ada di antara getaran, di ruang kosong di antara nada, di ketiadaan suara. Entitas ini sangat kuno, jauh melampaui usia peradaban mereka, mungkin bahkan melampaui usia galaksi. Catatan itu merujuknya dengan berbagai nama, tetapi yang paling sering muncul adalah... Zoadz.

Zoadz bukanlah makhluk dengan bentuk yang bisa dipahami. Ia adalah prinsip. Keinginan. Kehendak. Kehendak untuk menghapus semua resonansi, semua getaran, semua suara, semua kehidupan yang bergantung padanya. Tujuannya adalah Keheningan Absolut, sebuah kondisi di mana hanya Zoadz yang ada, berdenyut dalam ketiadaan total.

Para insinyur awal, dalam kebodohan atau ambisi mereka, mencoba memanfaatkan energi Zoadz, melihatnya sebagai sumber kekuatan yang tak terbatas. Mereka membangun struktur di sekitarnya, mencoba mengendalikannya dengan magitek mereka. Catatan itu menggambarkan bencana. Alih-alih terkendali, Zoadz mulai merasuki struktur, menekan getaran, mematikan resonansi. Stasiun itu mulai menjadi 'sunyi' bukan karena desain, tetapi karena Zoadz.

Mereka menyadari kesalahan mengerikan mereka. Zoadz tidak bisa dikendalikan; ia hanya bisa menghapus. Kepanikan melanda. Para insinyur dan pionir yang tersisa memutuskan bahwa satu-satunya cara untuk bertahan adalah menyegel entitas itu di inti stasiun, menggunakan magitek terkuat yang mereka miliki dan bahkan mengorbankan sebagian besar kemampuan resonansi stasiun untuk menciptakan penjara yang sunyi. Pintu disegel yang Rei temukan adalah bagian dari penjara ini. Lorong-lorong yang sunyi, artefak yang memancarkan keheningan – semua itu adalah bagian dari upaya putus asa untuk meredam dan mengurung Zoadz.

Dan bahasa getaran sunyi penduduk Orbital? Catatan itu mengisyaratkan bahwa itu mungkin bukan hanya adaptasi. Itu mungkin adalah efek samping dari hidup di dalam struktur penahanan Zoadz, paparan konstan terhadap penindasan resonansinya yang kuat, yang secara bertahap mengubah cara mereka memproses getaran. Atau mungkin itu adalah adaptasi evolusioner untuk bertahan di dunia yang getaran normalnya ditekan. Mereka menjadi 'anak-anak keheningan' bukan karena pilihan, tetapi karena keberadaan Zoadz.

Catatan itu berakhir dengan peringatan. Segel itu tidak abadi. Zoadz menunggu. Tanda-tanda kebangkitannya adalah getaran yang tidak wajar, gangguan pada magitek, dan peningkatan 'keinginan untuk hening' yang terpancar dari inti. Jika segel itu rusak atau Zoadz cukup kuat untuk melampauinya, ia akan menghapus seluruh stasiun... dan mungkin lebih jauh.

Yumi dan Rei melepaskan tangan dari tabung itu, getaran yang terekam perlahan memudar, meninggalkan keheningan yang dalam. Sensasi dari catatan itu masih bergaung di benak mereka, diterjemahkan oleh lempengan menjadi pemahaman yang mengerikan.

Rei merasakan kebenaran dari apa yang ia rasakan. Getaran gelisah, rasa niat yang ia rasakan di dekat pintu disegel – itu semua adalah Zoadz. Entitas kuno yang menginginkan keheningan mutlak. Keheningan Orbital, rumahnya, adalah penjara dan produk sampingan dari keberadaan entitas ini. Seluruh hidupnya, seluruh budayanya, dibentuk oleh upaya putus asa untuk mengurung sesuatu yang mengerikan. Rasa isolasinya yang dalam, keheningan yang ia kenal, tiba-tiba terasa memiliki makna yang jauh lebih gelap. Dia memandang glyph di dinding, artefak di sekelilingnya – mereka bukan hanya peninggalan kuno; mereka adalah jeruji penjara raksasa ini.

Yumi memproses informasi itu melalui lensa ilmiahnya, meskipun sifat primordial Zoadz menantang pemahaman Teknomeransi. Entitas energi murni yang terkait dengan konsep 'keheningan'? Itu adalah sesuatu yang di luar grafik resonansi apa pun. Tetapi keinginan untuk 'menghapus semua resonansi'? Itu adalah antitesis dari segala sesuatu yang diyakini Bumi0205. Bagi mereka, resonansi adalah kehidupan. Zoadz adalah entitas anti-kehidupan. Dan hilangnya komunikasi kapal mereka? Itu adalah bukti pertama dari kekuatannya yang semakin besar, kemampuan Zoadz untuk menekan getaran, untuk memaksakan keheningannya pada dunia luar. Mereka tidak hanya terdampar; mereka terdampar oleh ancaman itu sendiri.

Getaran gelisah di sekitar mereka kini terasa lebih menakutkan, getaran yang Rei rasakan dari inti berdenyut dengan kekuatan yang jelas. Itu bukan hanya anomali; itu adalah Zoadz yang terbangun, merasakan kehadiran mereka, mungkin bereaksi terhadap dibukanya catatan kuno ini.

"Jadi..." getaran Yumi, berat dengan realisasi. "Anomali... yang kita cari... adalah... entitas."

Rei membalas, getarannya suram. "Zoadz. Dia... bangun."

Kebenaran itu bagaikan pukulan sunyi di perut. Mereka tidak hanya mencari jawaban; mereka telah menemukan monster yang terperangkap. Dan monster itu sekarang tahu mereka ada di sana. Catatan kuno memberi mereka konteks, tetapi tidak memberikan solusi yang jelas. Bagaimana cara menghentikan keinginan untuk hening absolut? Bagaimana cara melawan entitas yang esensinya adalah ketiadaan resonansi?

Merei memandang Yumi, dan Yumi memandang Rei, melalui jembatan getaran yang rapuh yang diciptakan oleh lempengan kuno. Mereka telah menguak rahasia Orbital, tetapi harga dari pengetahuan itu adalah kesadaran akan bahaya yang sangat besar dan tantangan yang tampaknya mustahil. Lorong-Lorong Ingatan telah memberikan ingatan, tetapi ingatan itu berbicara tentang ancaman yang hidup dan bernapas di jantung rumah Rei, sebuah ancaman yang kini mengarahkan 'keinginan untuk hening'nya pada mereka.

Keheningan di arsip kuno terasa semakin berat setelah mereka selesai 'membaca' tabung resonansi. Getaran dari catatan itu perlahan mereda, tetapi kesadaran akan kebenaran yang dibawanya menetap di benak Rei dan Yumi, terasa dingin dan memberatkan. Mereka duduk di lantai, tangan mereka masih menyentuh lempengan kuno itu, seolah melepaskannya akan memutuskan satu-satunya benang yang menghubungkan mereka dengan pemahaman di tengah kekacauan baru ini.

Bagi Rei, seluruh fondasi eksistensinya telah retak. Keheningan yang ia kenal, yang membentuk budayanya, bahasanya, dan identitasnya sebagai anak Orbital, bukanlah kedamaian alami atau evolusi unik. Itu adalah bayangan dari perjuangan kuno melawan kengerian yang tidak dapat dipahami. Rumahnya bukanlah kapsul kehidupan yang mengambang, tetapi penjara raksasa, dibangun di sekitar sel untuk entitas yang menginginkan ketiadaan. Nadi Orbital yang stabil, sumber kehidupan stasiun, kini terasa seperti denyut monster yang terikat rantai, setiap getarannya mengingatkan Rei akan keberadaan Zoadz di kedalaman. Rasa aman yang samar yang ia rasakan di rumahnya telah hancur, digantikan oleh kesadaran bahwa ia telah hidup di tepi jurang sepanjang hidupnya, tanpa menyadarinya. Rasa isolasinya, yang sudah dalam, kini diperparah oleh pengetahuan bahwa komunitasnya hidup dalam ketidaktahuan yang berbahaya, terlindungi oleh selubung keheningan yang rapuh. Getaran mereka yang tenang dan familiar kini terasa... tragis.

Bagi Yumi, kebenaran tentang Zoadz adalah penolakan total terhadap inti keyakinannya. Di Bumi0205, resonansi adalah kehidupan, komunikasi, kemajuan. Zoadz adalah kebalikannya – entitas yang esensinya adalah penghapusan resonansi, keinginan untuk kembali ke ketiadaan murni. Itu bukan hanya ancaman fisik; itu adalah ancaman filosofis terhadap keberadaan peradabannya. Gagasan tentang entitas yang begitu kuno dan kuat, terikat pada konsep abstrak seperti 'keheningan absolut', terasa seperti sesuatu dari dongeng kosmik yang paling gelap, bukan sesuatu yang bisa dianalisis dengan pemindai Teknomeransi. Stasiun yang sunyi ini bukan hanya objek studi; itu adalah arena perjuangan kosmik kuno. Dan timnya, ahli dalam manipulasi getaran, kini terdampar di tengah-tengahnya, kemampuan inti mereka dinetralkan oleh kekuatan yang mereka cari.

"Dia... nyata," getaran Rei, pelan dan berat, mengalir melalui lempengan. Getarannya memancarkan campuran ketakutan, kekaguman, dan kesedihan. "Zoadz."

Yumi merasakan getaran itu, merasakan beban di baliknya. "Ya. Dan... kuat." Getarannya memancarkan keterkejutan ilmiah yang bercampur dengan rasa takut. "Keinginan... hening total... itu... menakutkan."

Mereka berdua terdiam sejenak, membiarkan beratnya kebenaran itu meresap. Keheningan di sekitar mereka, keheningan alami Orbital, kini terasa berbeda. Tidak lagi hanya ketiadaan suara. Ia terasa seperti napas tertahan dari raksasa yang sedang tidur (atau terbangun), suasana yang diciptakan oleh keberadaan Zoadz, sebuah lapisan tekanan sensorik yang subliminal.

Getaran gelisah dari kedalaman semakin terasa, denyutnya lebih jelas, ritmenya sedikit lebih cepat. Rei merasakan getaran itu dengan kepekaannya yang tinggi, sekarang mengenali polanya sebagai manifestasi Zoadz yang bangkit. Yumi, melalui lempengan, merasakan getaran yang sama sebagai energi disruptif yang tidak menyenangkan, seperti listrik statis di udara tepat sebelum badai petir.

"Getaran... itu..." getaran Yumi, suaranya (dalam persepsi Rei) terasa tegang. "Makin kuat. Apa... dia... tahu... kita... tahu?"

Rei merasakan pertanyaan itu, merasakan urgensi di baliknya. "Mungkin. Atau... bangun... lebih banyak." Getarannya memancarkan ketidakpastian yang mengerikan. "Catatan... bilang... tanda... kebangkitan... ini."

Mereka mengerti implikasinya. Setiap lonjakan getaran gelisah berarti Zoadz mendapatkan kembali kekuatannya, segelnya melemah, atau pengaruhnya meluas. Dan kapal Resonant Seeker? Kelumpuhan komunikasinya adalah bukti paling nyata dari kekuatan Zoadz.

"Kapal... kita..." getaran Yumi, dipenuhi kekhawatiran. "Komunikasi... mati... karena... Zoadz?"

Rei mengangguk, getaran konfirmasi yang suram. "Ya. Menekan... getaran... resonansi." Rei memikirkan getaran 'suara' yang ia rasakan dari kapal Yumi sebelum komunikasi mati total – Zoadz mungkin merasakan resonansi asing yang kuat itu dan bereaksi dengan memadamkannya.

Mereka terjebak. Kapal mereka lumpuh oleh ancaman yang sama yang bersembunyi di inti stasiun. Tim Yumi tidak berdaya. Komunitas Rei tidak menyadari bahaya sebenarnya. Dan getaran Zoadz semakin kuat.

Namun, di tengah keputusasaan ini, ada kesadaran yang tumbuh, meskipun enggan. Mereka memiliki pengetahuan yang tidak dimiliki orang lain. Rei memahami struktur fisik dan magitek stasiun, navigasi dalam keheningannya. Yumi memahami sifat resonansi dan energi dari perspektif yang berbeda, dan mungkin, dari catatan kuno itu, prinsip yang mendasari Zoadz (meskipun mengerikan dan asing). Dan lempengan kuno itu, jembatan mereka, adalah kunci untuk menyatukan pengetahuan ini.

"Kita... satu-satunya..." getaran Yumi, perlahan, mencoba menyampaikan konsep 'hanya kita yang tahu/bisa'.

Rei merasakan getaran itu. Ya. Hanya mereka berdua. Anak keheningan dan Teknomaser suara, terhubung oleh artefak dari masa lalu yang kelam, menghadapi entitas yang mengancam keberadaan kedua dunia mereka. Rasa tanggung jawab membebani pundaknya. Ini bukan lagi hanya tentang anomali di rumahnya; ini tentang melindungi sisa peradabannya dan peradaban Yumi, jika Zoadz benar-benar bisa melampaui Orbital.

Dia memandang Yumi, yang getarannya, meskipun lelah, memancarkan kekuatan dan tekad. Yumi membalas tatapannya, ekspresinya serius. Dalam keheningan di antara mereka, melalui jembatan getaran yang rapuh, sebuah pengertian mendalam terbentuk. Mereka terjebak bersama, dengan pengetahuan berbahaya, dan tidak ada orang lain yang bisa melakukan apa pun.

Pilihan mereka terbatas. Menunggu? Tidak ada jaminan Zoadz tidak akan menembus segel sepenuhnya. Mencoba memperbaiki kapal tanpa pemahaman penuh tentang apa yang menekannya? Tampaknya sia-sia. Memperingatkan komunitas Rei? Mereka sudah mencoba dan diabaikan.

Hanya ada satu arah yang tersisa.

"Inti," getaran Rei memancar, final, tidak ada keraguan. "Kita... harus... ke inti." Getarannya memancarkan konsep 'sumber', 'di sana', 'mungkin... jawaban?'

Yumi merasakan getaran itu – keputusan, arah, risiko yang sangat besar. Getaran 'inti' terasa berat, berhubungan dengan getaran gelisah dan pintu disegel yang dicatat Rei. Itu adalah tempat bahaya terbesar berada. Tapi, seperti yang dipancarkan Rei, itu mungkin juga satu-satunya tempat jawaban.

"Ya," getaran Yumi, mengalirkan tekad. Getaran 'pergi', 'bersama'.

Mereka berdiri, kelelahan fisik dan mental, tetapi dengan tujuan baru yang suram. Lorong-Lorong Ingatan telah menyerahkan rahasianya, mengubah misteri menjadi ancaman yang nyata dan mengerikan. Dampak psikologisnya dalam, mengguncang fondasi dunia mereka masing-masing. Tetapi kesadaran akan bahaya, ditambah dengan pemahaman unik mereka yang baru ditemukan, memicu percikan tekad. Mereka akan pergi ke Inti. Menemui sumber Zoadz. Tidak tahu persis apa yang akan mereka lakukan di sana, tetapi tahu bahwa tidak melakukan apa pun bukanlah pilihan. Keheningan Orbital menunggu langkah mereka selanjutnya ke dalam kegelapan.