Sudut Pandang Lennox
"Apa yang kamu katakan, Paman..." Aku menggeram, suaraku bergetar dengan amarah. Serigalaku sudah mulai muncul, menggeram, menuntut kendali.
Paman Damien tidak berkedip. Dia menatapku langsung, ekspresinya tenang tapi serius. "Kau mendengarku, Lennox," katanya datar. Kemudian dia berbalik ke Olivia dan menariknya lebih dekat padanya, melingkarkan lengannya dengan erat di pinggangnya. "Olivia sekarang... wanitaku."
Pandangan mataku berubah merah.
Geraman dalam meledak dari tenggorokanku ketika serigalaku maju. Cakarku keluar, dan mataku terbakar emas.
Aku tidak bisa menghentikannya.
Aku tidak ingin.
Dia milik kami. Pasanganku. Pasangan kami. Dan dia berani mengklaimnya?
Aku menerjang maju, siap untuk merobeknya dan mengambilnya kembali.
Tapi ada tubuh yang menghalangiku.
"Cukup!" suara ayahku bergemuruh seperti guntur saat dia berdiri di depanku.