Rosegold_n

"Aku sudah bilang jangan sentuh aku," kata Audrey.

"Di depan orang lain," ingatkan dia. Audrey bisa merasakan senyum sinis di suaranya.
~~~
Tujuh belas tahun Audrey di Grey Blood pack seperti binatang yang terkurung. Dia menjalani setiap hari dengan penuh ketakutan terhadap hal tak terduga berikutnya yang bisa membuatnya dihukum oleh Alpha. Audrey berusaha keras memahami mimpi misterius yang dialaminya, tetapi tidak ada yang masuk akal baginya, dia tersesat.
Dia berharap bisa dibebaskan dari Grey Blood pack, tetapi dia kehilangan semua harapan untuk bertahan hidup ketika mendapati dirinya dikunci dan dirantai di dalam penjara bawah tanah yang gelap dan dingin. Dia membencinya, dia mengutuknya saat darahnya terkuras darinya. Dia senang mati dan pergi jauh dari monster-alpha itu.
Audrey bangun di dunia ajaib di mana dia belajar segalanya tentang dirinya, dia mengasah dirinya menjadi serigala dan penyihir terkuat yang hidup. Namun, satu barang membawanya kembali ke tempat terakhir yang ingin dia kunjungi.
Alpha Aloha Lake memimpin Grey Blood pack, kawanan terbesar dan terkuat di Amerika Serikat. Dia dikenal kejam, bahkan mafia pun takut padanya. Tidak ada yang mengganggunya, kecuali satu; pelacur terkutuk Audrey. Dia membencinya, dan dia akan membuatnya membayar dosa-dosa ibunya. Tapi dia tidak bisa membunuhnya...belum.
Alpha Lake menatap dingin tubuh Audrey yang berdarah yang tergeletak di lantai penjara bawah tanah, dia memerintahkan betanya untuk menyingkirkannya tanpa berpikir dua kali.
Satu tahun kemudian musuh-musuh itu bertemu lagi. Apakah kebencian akan menjadi satu-satunya emosi yang mereka bagikan? Bisakah mereka menahan daya tarik berbahaya yang mereka rasakan satu sama lain?

Dibenci oleh Sang Alpha

Audrey telah memutuskan untuk membuatkan sarapan untuk Lake sendiri, dia ingin memastikan dia mendapatkan makanan yang baik.


Dia berada di dapur, ibunya berdiri di sampingnya saat dia memasak.


"Kita siap berangkat, tapi kamu belum memberitahu dia tentang rencanamu... bagaimana dia akan bisa melakukannya?" tanya Isabella dengan pelan.


"Aku akan memberitahunya. Percayalah, dia akan siap kapan pun aku siap," jawab Audrey, sambil menoleh ke ruang tamu untuk melihat Lake mengobrol dengan Mikhail.


Dia menghela napas dan memalingkan muka, "Dia akan siap," katanya dengan suara rendah.


Setelah menyajikan makanan di ruang makan, dia pergi memanggil Lake dan Mikhail untuk makan.


"Makanan sudah siap, Sayang," katanya sambil menatap anaknya, tetapi dia tidak melewatkan pandangan yang diberikan Lake padanya.


"Ayo, makanan Moma adalah yang terbaik," kata Mikhail sambil memegang tangan Lake dan menariknya untuk mengikutinya.


Kembali Lagi...