Membentuk Sekutu

Aku duduk di ruangan gelap, tangan terikat dengan balok perak. Mereka mungkin berpikir aku akan lari, tetapi aku tidak akan melakukannya.

"Apakah kamu yakin melakukan ini, Ioris? Hujan di luar begitu deras. Aku ingat kamu ketakutan dengan gelap dan petir," kata Paman Ray dengan wajah muram, yang bisa ku lihat dengan jelas karena petir dari luar menyambar dan menampakkan wajahnya sesekali.

Mengingat kenangan masa kecil saat tertidur dalam pelukannya membuatku tersenyum.

"Kau selalu peduli padaku sejak lama. Aku tidak menyangka Dewi Bulan menakdirkan ini untukku. Menjadi pasanganmu," jawabku. "Aku masih takut kegelapan tapi merasa terkurung dalam kegelapan untuk sementara waktu. Trauma itu masih ada."

Sesaat, pikiranku melayang ke malam saat mereka memperkosaku dan meninggalkan bekas yang tidak akan pernah hilang.