Taktik untuk merayuku

Hari berikutnya, Amelie dan Gabriel kembali ke San Ravendale. Perjalanan itu panjang dan melelahkan, dan begitu Amelie tenggelam ke dalam kasur yang empuk, dia menghembuskan napas lega dari bibirnya. Tangannya secara naluriah berhenti di perutnya, mengelusnya lembut dengan senyum tenang yang terbentuk di wajahnya.

Ketukan lembut pada pintu mengganggu keheningan, membuatnya cepat duduk. Pintu berderit terbuka, memperlihatkan seorang pelayan yang membawa nampan.

"Selamat sore, Nyonya," sapa pelayan itu dengan sopan, meletakkan nampan di meja samping tempat tidur. "Ini ada limun segar. Silakan dinikmati."

"Terima kasih," balas Amelie dengan hangat, menyaksikan pelayan itu memberi sedikit menunduk dan keluar dari ruangan.