WebNovelkocak75.00%

3.pancingan leluhur,Ikan langka,dan Makan Malam Abadi

Di atas puncak gunung yang dilarang untuk diinjak oleh siapapun, di balik pusaran waktu dan aliran qi yang tak dapat dipahami oleh kultivator biasa, Wu Xuan perlahan berdiri dari tempat duduknya. Angin yang bertiup tak berani menyentuh tubuhnya, namun tetap mengalir mengelilinginya seakan memuja. Di tangannya masih tergenggam botol anggur yang hanya tersisa setetes, namun bukan karena anggurnya yang kuat membuat tubuhnya limbung, melainkan kehendak dirinya sendirilah yang menciptakan mabuk itu.

"Mabuk... adalah bentuk keheningan," gumamnya. Suaranya perlahan namun menggema, bagaikan gema dari langit kesembilan yang jatuh ke jurang kehampaan.

Langkahnya tenang, namun setiap jejaknya meninggalkan riak qi di udara. Ia berjalan melewati jalanan berbatu yang tampak biasa, namun jika diperhatikan dengan mata batin, setiap batu di jalan tersebut telah menerima berkah formasi langit dan bumi. Tujuannya adalah sebuah bangunan tua yang berdiri tak jauh dari tebing timur gunung—sebuah gubuk kayu yang sederhana secara tampak luar, namun menyimpan rahasia zaman kuno.

Gubuk itu berdiri dari susunan kayu berurat ungu kehitaman yang hanya pernah disebutkan dalam satu-dua gulungan kitab langka zaman Immortal Era—"Kayu Jiwa Abadi Tanpa Nama", yang konon hanya bisa tumbuh di wilayah di mana jiwa-jiwa para kultivator agung pernah lenyap tanpa jejak.

Di sekitar gubuk itu, ada sebuah kolam jernih yang permukaannya memantulkan langit, bukan karena bias cahaya biasa, melainkan karena formasi ilahi yang tertanam di dasar kolam itu. Tiga puluh dua simpul formasi kuno mengelilingi kolam, membentuk jaring qi yang menenangkan dan menahan segala bentuk aura agar tidak bocor ke dunia luar.

Wu Xuan mendekati sebuah kursi kayu yang berada di samping kolam. Kursi itu tampak tua dan gores-goresannya menandakan sering digunakan, namun bila seseorang dari alam atas melihatnya, niscaya mereka akan jatuh terduduk karena syok—kursi itu dibuat dari "Kayu Langit Kehampaan", bahan yang konon hanya tumbuh satu batang setiap satu juta tahun di alam yang tidak di ketahui.

Dengan gerakan santai, Wu Xuan mengambil sebuah alat pancing yang tergantung di sisi tiang gubuk. Alat pancing itu sangat sederhana, hanya seutas tali dan sebuah tongkat kayu yang berkilauan samar, namun aura yang mengalir dari alat itu membuat ruang di sekitarnya bergetar samar, seolah sedang berhadapan dengan hukum waktu itu sendiri.

"Saatnya... makan malam," gumamnya lirih, sambil duduk dan melemparkan kail ke tengah kolam.

Tak ada percikan air. Tidak ada riak. Hanya keheningan. Namun dalam keheningan itu, rasa tekanan mulai muncul dari dasar kolam. Ikan-ikan mulai bergerak, tubuh mereka yang tampak biasa di mata Wu Xuan sebenarnya menyimpan kekuatan yang bahkan dapat membuat kultivator tingkat Dao Comprehension memuntahkan darah hanya dengan satu tatapan.

Ikan-ikan itu adalah Ikan Kebenaran, makhluk hidup hasil perpaduan hukum waktu dan ruang yang hanya dapat hidup di air yang telah dimurnikan oleh formasi zaman kuno. Setiap sisik mereka menyimpan fragmen dao, dan setiap nafas mereka menyentuh batas antara kenyataan dan pencerahan.

Namun di mata Wu Xuan, mereka hanyalah makanan biasa.

Tangan Wu Xuan bergerak pelan, menarik tali pancing dengan irama yang tampak asal, namun sesungguhnya menari mengikuti hukum karma dan takdir. Dalam waktu beberapa tarikan nafas, seekor ikan berwarna perak keunguan meloncat dari dalam kolam, menembus udara dengan kilatan cahaya yang membuat langit sekilas mendung.

Wu Xuan menyambutnya dengan satu tangan, menangkap ikan itu tanpa perlawanan. Matanya yang hitam keabu-abuan menatap makhluk di tangannya tanpa rasa, lalu ia bangkit perlahan dan menuju tungku batu yang terletak di samping gubuk.

Tungku itu juga tidak biasa. Terbuat dari batu yang tersusun dari serpihan meteorit zaman pembentukan langit pertama. Wu Xuan meletakkan ikan di atas panggangan, dan dengan satu jentikan jarinya, api biru menyala perlahan. Api itu tidak membakar dengan panas biasa, melainkan dengan qi murni dari elemen api yang disuling melalui kesunyian ribuan tahun.

Aroma mulai menyebar. Bukan hanya aroma lezat, tapi aroma pencerahan, aroma yang jika dihirup oleh seorang kultivator biasa bisa langsung membuat mereka melampaui dua tingkat kultivasi. Namun tak ada yang berani mendekat ke gunung ini, dan tak ada yang cukup gila untuk mencuri makanan leluhur pendiri Nameless Patch Sect.

Wu Xuan duduk kembali di kursi kayu langitnya, menatap ikan yang dipanggang perlahan.

"Tak ada yang seperti makan malam di atas keheningan alam," katanya pelan, sebelum akhirnya menggigit ikan itu tanpa ekspresi. Rasanya? Bahkan dia pun sudah tak bisa membedakan. Baginya, rasa hanyalah kenangan, dan kenangan sudah lama dia kubur di dasar waktu.

Malam pun turun, dan langit berubah gelap, namun di puncak gunung ini, gelap hanya menyelimuti, tak pernah menyentuh Wu Xuan.

Begitulah, Leluhur Pendiri Nameless Patch Sect menikmati malamnya yang ke-73.289 sejak pengasingan dimulai.

Dan dunia tetap tidak tahu... bahwa dia masih melihat mereka.