Chapter 1:pria malang

Suho, seorang pria berumur 29 tahun, saat ini sedang duduk di bangku bus reyot dengan tubuh lesu, wajahnya pucat, di matanya hanya ada kekosongan tak berujung.

Kota yang ramai di luar jendela berkelebat bagai bayangan yang tak berarti, bagi Suho, ia hanya tau satu hal 'mencari uang' dari kecil ia diwarisi beban keuangan keluarga yang tak ada habisnya bagaikan kutukan.

Ayah dan ibunya kabur entah kemana, meninggalkan anak malang itu bersama dengan hutang mereka, ia bahkan tak pernah mengenyam bangku sekolah karena uang selalu lari ke penagih hutang.

"Kau janji akan bayar hari ini, Suho!! Atau... Kau sudah tau akibatnya kan? Mau kujual organ tubuhmu?!" Suara kasar dari Pak Joong, rentenir langganannya. Menggema di telinga diiringi getaran ponsel jadul yang sudah tidak layak pakai.

Suho ingin berteriak, ingin marah, ingin menyalahkan dunia. Tapi tubuhnya sedikitpun tak punya tenaga untuk itu, bahkan menangis saja tidak bisa.

Semuanya terasa hambar, ia bukan hanya miskin uang, tapi juga miskin harapan

"Pak Joong, tolong tunggu seminggu lagi, sa.... "

"Hei... Suho!, kuberikan kesempatan terakhir, ini benar-benar akan menjadi yang terakhir, jika minggu depan kamu masih berani menunda, jangan salahkan aku jika organ tubuhmu berganti tangan" Pak Joong pergi dengan ancaman mengerikan itu.

Suho hanya bisa menghela nafas pelan, lalu masuk ke rumahnya yang sudah hampir roboh.

Ia membaringkan tubuh ke teras tanpa alas, matanya perlahan menutup dan kesadarannya tertarik ke dalam gelapnya mimpi....

Gubraakkkk...

Dua kucing bertengkar di atap rumah, di susul suara derak kayu yang patah. Dalam sekejap, atap seng tua dan balok kayu berjatuhan menghantam tubuh Suho yang sedang tertidur.

Rumah itu roboh

Alhasil ia tertimbun reruntuhan

Tubuhnya hancur, tak lagi menyerupai manusia.

Pria itu mati tanpa tau apa penyebab kematiannya.. (Sungguh kesialan yang tidak masuk akal)

Begitulah akhir malang dari Suho, si anak miskin yang bercita-cita menjadi kaya.

Tapi... Ini bukanlah akhir yang sebenarnya... Ini adalah permulaan.

*****************

Di sebuah dunia yang sangat berbeda dengan bumi.....

Dunia tempat dimana mereka yang disebut kultivator tinggal

Dunia yang menetapkan hukum rimba.

Suho... Atau bukan Suho lagi?

Perlahan membuka matanya, hal pertama yang terlihat adalah dedaunan dan langit biru cerah.

Ia mengerutkan kening, bingung dengan perubahan kondisi secara tiba-tiba ini

"Ah... Kepalaku sakit sekali"

"Seingatku, aku merasakan sakit yang luar biasa di sekujur tubuhku lalu semuanya berubah menjadi kekosongan, dan sekarang aku terbangun diluar rumah" Ucapnya buru-buru duduk sambil memegangi kepalanya.

Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling, kerutan di dahinya nampak semakin jelas, apalagi ketika memperhatikan kalau tubuhnya menjadi lebih muda dan lebih kecil.

"Dimana ini? Apa aku sedang bermimpi?"

[Ding!... Pergantian jiwa sukses dilakukan]

[Ding!... Selamat datang tuan]

"W-woah.. Suara mekanis dan panel biru ini, apakah ini sistem seperti di novel-novel itu?" Ia berdecah kagum atas apa yang baru saja terjadi.

[Ding!... Benar sekali tuan, Saya adalah sistem, lebih tepatnya KARMA LOOK SYSTEM]

"Woww... Itu keren, tapi sebenarnya apa telah terjadi kepadaku?"

[Ding!... Jiwa tuan telah berpindah ke tubuh yang saat ini anda gerakkan]

"Apa? Terus bagaimana dengan jiwa asli tubuh ini?"

[Ding!... Jiwa asli dari tubuh itu, Kael Feron telah mati, dan sekarang digantikan dengan anda]

"I-ini benar-benar seperti cerita dalam novel"

Saat Suho... Bukan, Kael ingin bertanya lebih banyak

Tiba-tiba muncul rasa sakit dikepalanya.

[Ding... Resonasi pergantian jiwa berhasil, proses pemindaian memori aktif secara otomatis]

Kael bahkan sampai tidak mendengar suara dari sistem, kepalanya benar-benar terasa sangat sakit, mungkin rasanya akan segera meledak.

"Aaaggghhhhhhh".....

Setelah satu menit berlalu..

[Ding... Proses pemindaian memori sukses]

Bersamaan dengan suara sistem di benaknya, rasa sakit kemudian perlahan menghilang.

" Ughhhh... Rasanya aku mau mati" Gumam Kael masih memegangi kepalanya

Kini muncul banyak informasi mengenai pemilik tubuh sebelumnya

Ternyata dia adalah seorang anak keluarga berstatus bangsawan tanpa gelar, yang saat ini nyaris kehilangan statusnya sebagai bangsawan.

(Bangsawan tanpa gelar adalah orang yang berasal dari keluarga bangsawan atau berdarah ningrat, tapi tidak memegang gelar resmi seperti Baron, Count, atau Duke. Bisa dibilang sebagai bangsawan buangan atau bangsawan rendahan)

Keluarganya berada di titik kritis, mereka terlilit hutang besar akibat ditipu oleh sebagian besar anggota keluarganya sendiri.

Dan parahnya, Kael adalah seorang anak yang tidak berguna,di dunia kultivasi ini ia sangat pemalas dan hobi membuat onar, bukannya membantu menyelesaikan masalah keluarga ia malah menambah masalah untuk keluarga

"Pemilik tubuh sebelumnya itu sampah sekali" Ucap Kael, ia saat ini sangat marah

Di saat dirinya di kehidupan sebelumnya sendirian mati-matian mengumpulkan uang akibat sesuatu yang bukan dirinya perbuat, pemilik tubuh sebelumnya malah berbuat hal sampah seperti itu.

Benar-benar tidak adil, Seandainya dia menggantikan kehidupan Suho di bumi, mungkin dia sudah mati paling lama satu atau dua hari.

"Sistem, apa saja yang bisa kamu lakukan?"

[Ding!... Sistem punya banyak fitur, poin karma+ di dapat dari berbuatan baik, kegunaannya adalah menjalankan slot dengan hadiah acak, dan poin karma+ juga bisa digunakan untuk meningkatkan keterampilan, teknik dll.

Sedangkan poin karma- di dapatkan dari perbuatan buruk yang dilakukan kepada orang jahat, kegunaannya adalah untuk menjalankan slot dengan hadiah acak tapi khusus untuk hadiah tertentu saja, dan juga bisa menanamkan kesialan pada siapapun... Apakah tuan ingin mendengar penjelasannya lebih detail?]

"Tidak usah, aku sudah paham"

Sambil tersenyum kecil, Kael melangkah pulang ke rumahnya.

Setibanya dirumah, ia langsung disambut dengan pelukan hangat dari ibunya

"Darimana saja kamu nak... Hiks.. Hiks.. Ibu sangat mengkhawatirkanmu"

Mata kael membelalak, tubuhnya menegang, isi pikirannya langsung kosong. Dunia seakan berhenti sejenak...

Di kehidupan sebelumnya, adakah yang pernah memeluknya kecuali disaat ia masih bayi? Tidak ada sama sekali, bahkan disaat ia terjatuh, disaat ia sakit, disaat ia sangat butuh dipeluk akibat dunia menghantamnya bertubi-tubi.

Ini adalah pertama kalinya ia dipeluk oleh seseorang disaat kesadarannya sudah ada.

Pelukan hangat dan tulus itu tanpa sadar meneteskan air mata Kael, tangisan seorang pria berusia 29 tahun akhirnya pecah di tubuh remaja berusia 17 an.

Di malam hari...

Kael duduk di kasurnya yang empuk, ia tidak bisa melupakan pelukan tadi

Pada saat itu, ia merasakan rasa aman dan dipedulikan untuk yang pertama kalinya

Perasaan itu seolah melekat kuat di dalam hatinya.

"Sistem... Memangnya aku boleh menganggap mereka sebagai keluarga? Apa itu pantas?" Ucapnya lirih

[Ding!... Menurut sistem, tuan memang pantas, tuan hanya perlu menyesuaikan diri]

"Begitu ya... Satu hal lagi, bagaimana aku bisa memulihkan keluargaku?"

"Bagaimana bisa aku mengumpulkan uang di desa sederhana ini?"

[Ding!... Saran sistem tuan perlu ke ibu kota agar mendapatkan peluang lebih banyak]

"Apa kita bisa bertahan hidup di kota?"

[Ding!... Tuan kan ada sistem]

"Hehe... Aku yakin kamu bisa diandalkan sistem, baiklah, besok ayo kita minta izin untuk pergi ke ibukota!" Kael mengepalkan tinjunya sambil berkata dengan lantang