Dengan kekuatannya yang sekarang, menempuh jarak sejauh itu tidak membutuhkan banyak waktu.
Setibanya di lokasi, Kael mengintip dari balik pepohonan, mengamati para bandit yang mengelilingi seorang gadis cantik.
"Oh astaga... Apa dia seorang putri kerajaan? Wajar saja dia ingin diculik, siapa suruh semenawan itu?" Ucapnya lirih
"Kalau seperti yang di novel-novel, aku akan menyelamatkannya mati-matian dan dia akan jatuh cinta padaku, lalu setelah itu kami akan....."
[Ding!... Hentikan haluan busuk itu tuan, sistem kesal mendengarnya]
Perkataan itu menggema di benak Kael, lamunan indahnya seketika buyar.
"K-kau!!!... "
[Ding!... Ayo cepat tuan, wanita itu sedang sekarat"
"Ck... Iya iya"
Kael mengeluarkan pedang barunya dari inventory, lalu mempersiapkan strategi sebaik mungkin.
"Sistem, aku tidak yakin bisa menang, apa kau bisa bantu?" Gumamnya dengan fokus yang terkunci .
[Ding!... Sistem pun tidak yakin, tapi sistem tidak bisa membantu untuk sekarang]
"A-apa? Terus kenapa aku di beri misi ini?"
[Ding!... Karena misi sistem terpicu]
Pada titik ini, Kael menyadari satu hal, jika terus menanggapi sistem, ia bisa benar-benar jadi gila.
Ia membuka toko sistem lalu membeli beberapa barang menggunakan semua poin karma negatif.
"Baiklah, ayo mulai bermain keberuntungan" Kael memasukkan kembali pedangnya ke inventory dan menyeringai lebar.
"Jangan salahkan aku karena bermain kotor semuanya~" Ucapnya menggenggam serbuk hitam.
[Ding!... Sistem tidak menyarankan penggunaan metode ini. Reputasi anda akan menjadi yang terburuk]
"Masa bodoh dengan reputasi, yang penting misisku berhasil"
Karena arah angin yang tepat ke arah para bandit, ini merupakan sebuah keberuntungan.
Kael meniup serbuk hitam di tangannya dan langsung dibawa oleh angin ke arah para bandit dan si gadis.
Serbuk itu adalah racun pelumpuh, mampu melumpuhkan semua jaringan dalam tubuh termasuk otak (hanya berfungsi pada mereka yang dibawah ranah alam prajurit). Meski efeknya hanya bertahan sekitar satu menit, itu sudah lebih dari cukup bagi Kael untuk menciptakan keadaan baru.
"Hahaha... Kita benar-benar menangkap ikan besar hari ini." Tawa bos dari sekumpulan bandit itu menggema dengan tatapan penuh nafsu yang di arahkan ke si gadis.
"Ini adalah hari keberuntungan kita bos!!"
Gadis itu hanya bisa menangis di tanah, ia benar-benar sudah tidak bisa menggerakkan tubuhnya lagi.
Pada saat yang bersamaan, serbuk hitam yang terbawa angin mulai mereka hirup tanpa sadar.
Brukkk...
"E-eh?... B-bos, ada apa ini?
Brukk...
"Eh? Aku lumpuh?
Brukk...
"Sial, ada apa dengan tubuhku?"
Satu per satu, mereka mulai berjatuhan
Tidak ada yang tau apa penyebabnya.
Bos bandit dan yang tersisa langsung memasang kuda-kuda dan melapisi tubuhnya dengan energi.
Brukkk...
Brukkk....
Brukkk...
"Keluarr! Dasar pengecut!!" Si bos berteriak dengan keras sambil mengedarkan pandangannya ke segala arah.
Sekarang para bandit yang tersisa hanya sekitar 6 orang (mereka semua berada di atas ranah prajurit)
Kael yang masih berada di balik pepohonan mengeluarkan item lain yang tadi di beli.
Item tersebut adalah sebuah bola kecil berwarna hitam dengan ukuran mirip kelereng / pil.
Ia menelan item itu dengan seringai menjengkelkannya
"Heh... Aku jadi penasaran mana yang lebih pengecut diantara kita" Sebuah suara aneh terdengar melengking namun berat, seperti jeritan dan geraman yang menyatu dalam satu nada ganjil.
Para bandit menjadi lebih siaga, namun diwajah mereka jelas terlihat ada tanda ketakutan.
Di balik pepohonan yang tidak jauh dari posisi para bandit...
"Sepertinya aku harus menambah tekanannya" Kael berkata dalam hati lalu menelan satu bola kecil berwarna hitam lagi.
"D-dengan ini, aku sudah habis total, jika gagal maka aku sudah tamat"
Setelah menelannya, ia mengeluarkan suara aneh seperti yang di dengar para bandit.
"Ohok~ ada apa dengan ekspresi itu? Hahaha, kalian terlihat lucu" Kini terdengar suara yang sama, namun kali ini tekanannya menjadi lebih berat.
Tanpa sadar, kaki di bos bandit bergetar, pupil matanya mengecil seolah sedang melihat kematiannya.
"Oh manusia yang lucu~ bagaimana kalau kalian jadi kudapanku untuk malam ini?! "
"Hmm? Tunggu... Gadis itu terlihat lebih enak, bagaimana kalau kalian tukar nyawa dengan tangkapan kalian itu saja? Hehehe... Malam ini akan jadi malam yang indah~"
Bahkan jika seseorang yang tidak takut mati berada di posisi para bandit, mereka pasti akan ketakutan karena manipulasi persepsi, teror aura, tekanan mental dan psikologi intens itu. Gabungan dari ketiganya mampu menciptakan sebuah ketakutan yang lebih mengerikan dari kematian.
Si bos bandit dan yang lainnya secara bersamaan meletakkan senjata mereka ke tanah. Lalu secara serentak membungkuk ke satu arah
"Haha... Kalian sayang nyawa ya, itu bagus tapi.... Jangan pikir kalian bisa pergi hidup-hidup hanya karena menyerahkan tangkap kalian itu!!!"
"Aku melepaskan kalian tapi aku tidak bilang kalau tidak akan menangkap kalian sekali lagi"
Para bandit mulai mandi keringat. Secara naluriah mereka mengeluarkan semua harta bahkan sampai pakaian (mereka juga mengumpulkan semua harta milik para rekan yang lumpuh), meletakkannya ke tanah lalu bersujud ke satu arah.
"Bagus sekali~ pergilah dan jangan berbuat jahat lagi!"
Tanpa suara, tanpa aba-aba, mereka berlari sekuat tenaga sambil menyeret semua rekan yang lumpuh.
[Ding!... Skil pasif: perancang strategi kotor naik level 1+]
[Ding!... Ski pasif: pencium bau uang naik level 2+]
[Ding!... Teknik: manipulatif naik level 1+]
[Ding!... Tuan telah melakukan perbuatan jahat kepada 19 bandit. Memperoleh 89 poin karma negatif]
Di balik pepohonan, Kael terkikik dengan wajah antara gila dan puas.
Ia perlahan berjalan keluar dari balik pepohonan, siluet tubuhnya diselimuti kabut hitam tipis yang berasal dari efek dua item mirip pil yang sudah di telan.
Bukannya langsung menghampiri si gadis yang sudah pingsan sejak pertama kali menghirup serbuk hitam. Kael malah menghampiri tumpukan harta yang di tinggalkan para bandit.
"Hihihi... Aku jadi kaya mendadak"
"Tapi, ini masih belum cukup untuk membebaskan keliargaku dari hutang" Ia memasukkan semua harta berupa tumpukan koin emas dan koin perak, beberapa senjata dan pakaian itu ke inventory.
Setelah itu, ia pun menghampiri sang gadis.
Setibanya di sana, Kael berjongkok
"Indah sekali. Ah sudahlah" Tak ingin larut dengan kekagumannya. Kael mengeluarkan satu pil penyembuh yang sudah disiapkan lalu memasukkannya ke mulut gadis itu.
"Sebentar... A-aku harus melakukan itu? Kepada permata seindah ini?" (Karena pil itu tidak bisa tertelan, Kael berpikir untuk membantunya, dan tentu saja harus melakukan itu...)
"Sistem... Apa ini benar? I-ini tidak boleh kan?"
[Ding!... Sepertinya memang harus begitu tuan, tidak apa-apa karena itu demi keselamatannya. Lagian hanya mulut saja kan?]
"K-karena tak ada pilihan lain.... Tidak, sampai mati pun aku tidak akan memanfaatkan perempuan dalam keadaan tidak berdaya" Kael menggeleng-gekengkan kepalanya.
Memejamkan mata sejenak, menarik napas panjang, lalu membungkuk perlahan. Tangan kirinya menyanggah leher si gadis agar tak tersedak, sementara tangan kanannya mendorong lembut pil itu dengan ujung jarinya ke tenggorokan sang gadis, berharap refleks alami tubuhnya akan menelannya.
Beberapa detik hening berlalu…
Kael mundur beberapa langkah, lalu duduk bersila.
Swoshhhh...... Tiba-tiba, punggung Kael terasa dingin, ia melirik ke lehernya yang ditempeli besi dingin dengan energi tajam.
"Apa yang telah kamu lakukan kepada gadis itu?" Sebuah bisikan halus membuat bulu kuduk Kael menggigil.
"H-hei.. Tenang... Tenang dulu, tolong dengarkan aku"
"Ayo bicara!!"
"A-awalnya aku sedang dalam perjalanan ke ibukota kerajaan, tapi secara tidak sengaja aku bertemu dengan sekumpulan bandit yang ingin mencelakai gadis itu. Aku yang berhati baik dan rendah hati ini menolongnya lalu berakhir begini" Kael menceritakan apa yang terjadi dengan jujur. Hawa kematian dari arah belakang membuatnya semakin menggigil dan berkeringat dingin.
"Benarkah? Kenapa aku harus percaya?"
"A-aku bersungguh-sungguh, gadis itu sedang sekarat, sebaiknya kau menolongnya kalau memang itu niatmu"
Besi yang menempel di lehernya menghilang secepat kedatangannya.
Walaupun ancaman itu sudah hilang, sebagai gantinya ia tidak bisa menggerakkan tubuhnya sedikitpun.
Terlihat sosok berbaju hitam legam yang seperti ninja itu menghampiri si gadis, memeriksanya dengan hati-hati.
"Hm? Ini efek pil penyembuh tingkat 2? Jadi anak itu benar-benar menolong tuan putri?"
"Syukurlah, berkat anak itu, kelalaian kami tidak menjadi lebih buruk"
(Pil memiliki beberapa tingkatan yaitu: 1-10, langit, surgawi, ilahi)
Sosok itu terlihat membuat bola cahaya berwarna hijau dan menempelkannya ke dahi sang gadis.
Lalu berjalan menghampiri Kael yang kini tidak bisa bergerak bahkan berkedip sekalipun.