Melihat sosok hitam itu (kita sebut saja si assassin) berjalan perlahan kearahnya, pikiran Kael mulai kemana-mana. Ia telah memikirkan segala cara dan meminta bantuan kepada sistem, namun sayangnya sistem tidak mau membantu.
Setiap langkah si assassin itu mengandung hawa kematian yang menusuk kulit. Menciptakan atmosfer yang menakutkan
Begitu tiba di hadapan Kael....
"Terimakasih pemuda" Ia membungkuk penuh hormat.
Kael sendiri langsung membalasnya dengan sopan karena tubuhnya sudah bisa di gerakkan secara normal kembali.
"E-eh?.... Iya, tolong angkat kepala anda"
"Kau telah menyelamatkan nyawa tuan putri kami, diriku, serta kelompokku. Sebagai ucapan terimakasih, kau boleh membuat permintaan apapun dan aku akan berusaha sebaik mungkin memenuhinya." Assassin itu berbicara panjang lebar membuat Kael jadi sedikit gelisah
"Permintaan katanya? Bagaimana kalau aku buat permintaan yang keterlaluan? Aku yakin cukup terkena ludahnya saja aku bisa mati" Batin Kael
"Baiklah, sebaiknya buat permintaan yang tidak keterlaluan saja"
"A-aku mau... 100 koin emas,lebih juga sangat boleh, beberapa senjata, pil, dan juga beberapa teknik serta keterampilan.. Oh dan kalau bisa aku ingin satu metode kultivasi, usahakan yang langka dan kuat ya" ..(´◡`)..
Seperti kata pepatah, jika disuruh minta maka jangan tanggung-tanggung. Mintalah ke surga sekalian....
Ekspresi Kael berubah panik, karena assasssin yang hanya terlihat sepasang matanya itu menatapnya tajam dalam diam.
"Baiklah, aku bisa menyanggupi itu" Ucapnya sambil mengangguk, lalu mengeluarkan satu cincin penyimpanan.
"Ambillah, semua yang kau inginkan ada di dalam cincin ini"
Kael mengambil cincin itu dengan hati-hati,
"Terimakasih!!.. Lain kali aku akan minta lebih banyak" Ucapnya spontan, kata-kata itu seolah keluar begitu saja tanpa persetujuannya.
"Pfftt.... Kau pemuda yang lucu"
"Karena urusan kita sudah selesai, kita berpisah disini"
Assassin itu memutar balik tubuh, menghampiri di gadis dan mengangkatnya, lalu secara tiba-tiba menghilang seperti ditelan alam.
Kael yang masih berdiri disana tersenyum ramah sambil melambaikan tangan.
[Ding!... Misi sistem telah diselesaikan dengan baik, menerima hadiah: satu kotak hadiah tingkat perunggu]
[Ding!... Kotak hadiah dari sistem memiliki beberapa tingkat: tingkat perunggu, perak, emas, platinum, diamond, mythic]
[Ding!... Tuan telah melakukan perbuatan baik, memperoleh 15 poin karma positif]
"Hohoho.... Hari yang indah~" Gumamnya lalu menggigit jari, meneteskan darahnya ke cincin penyimpanan yang baru di dapatkannya.
Swoshh...
Cincin itu bersinar terang berwarna hijau, lalu menghilang beberapa detik setelahnya.
"Dengan begini, aku sudah punya cincin penyimpanan yang hanya dimiliki orang-orang kaya" Ingin sekali rasanya ia melompat-lompat saking senangnya.
"Kotak hadiah tadi, ayo langsung buka"
[Ding!... Membuka kotak hadiah perunggu]
[Ding!... Selamat, anda mendapatkan kalung malam
Kalung malam: jika di malam hari, kekuatan pengguna menjadi dua kali lipat, durasi pemakaian: 3 jam, hanya bisa dipakai sekali semalam]
[Ding!... Selamat, anda mendapatkan 3 pil penyembuh tingkat 3]
Ding!... Selamat, anda mendapatkan satu keterampilan memasak: teknik memasak yang mampu menciptakan makanan lezat dari bahan apa-pun]
"Hahaha... Bagus sekali"
Setelah itu, Kael pun melanjutkan perjalanan ke ibukota , dengan hati yang gembira tentunya...
Singkat cerita
Beberapa hari berlalu, dan kini Kael telah tiba di gerbang ibukota dan sedang antri di salah satu dari dua barisan karena banyaknya orang-orang yang ingin masuk.
Dari kejauhan Kael melihat orang-orang di periksa lalu memberikan satu koin emas untuk satu orang kepada para penjaga sebelum masuk. Dan untuk para pedagang, mereka membayar 10 koin emas terlepas dari berapapun anggotanya.
"Heh, untung aku punya lencana bangsawan dari ayah" Ucap Kael dalam hati (lencana bangsawan memiliki banyak fungsi, salah satunya bebas keluar masuk ibukota kerajaan)
Setelah lama mengantri, akhirnya gilirannya tiba di depan penjaga gerbang ibukota kerajaan.
"Berikutnya!"
Penjaga berzirah emas dan bersenjata tombak melotot kearah Kael.
Kael dengan santai mengeluarkan lencana kebangsawanannya
Penjaga menerima dan mengamati lencana itu sambil mengerutkan dahi
"Tunggu di sini sebentar" Ia berjalan cepat menuju pos penjagaan.
Kael menunggu dengan gaya percaya diri, tapi...
Setelah lima menit, penjaga itu kembali dengan ekspresi kesal yang menghiasi wajahnya.
"Lencana ini mati! Ini bisa di beli di pasar gelap dengan tiga kentang rebus!!!"
"Loh?... Itu dari ayahku!... Seorang bangsawan"
Ayah Kael saat ini sedang berdiri menatap langit sembari bergumam "semoga berhasil nak"
Penjaga itu mengangkat menyipitkan mata
"Jangan coba membohongiku bocah" Ucapnya penuh dengan penekanan
"Karena kamu mencurigakan dan terlihat seperti tokoh utama yang bikin masalah di ibukota. Bayar biaya masuk empat koin emas, plus biaya satu koin emas karena menyusahkanku."
"APA-APAAN, TIDAK!... INI PEMERASAN'
Semua orang di antrean menoleh, sebagian besar mulai berbisik-bisik.
"Itu siapa?"
"Berani sekali melawan penjaga gerbang"
"Kuktivator tingkat rendah yang nekat?"
Penjaga semakin kesal "Kalau begitu kamu harus berurusan dengan kapten gerbang karena sangat mencurigakan"
"Dia sangat menakutkan loh!"
Tiba-tiba sistem berbunyi.
[Ding!... Misi spesial terpicu. Masuk ke ibukota kerajaan tanpa uang dan harga diri. Hadiah: 1 teknik tingkat bumi tahap awal]
(Teknik dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu: bumi, langit, surga, surgawi, legenda, mistik... Setiap tingkat memiliki beberapa tahap, tahap awal, menengah, lanjutan)
"Kapten! Disini ada anak muda mencurigakan dengan lencana mati" Penjaga itu menoleh ke pos penjagaan
Kael panik, ia celingukan lalu melihat rombongan pedagang rempah yang baru saja hendak masuk di barisan sebelah.
Dengan cepat, ia menyambar karung kecil, dari salah satu pedagang, memanggulnya ke punggung sambil membungkuk dan berjalan cepat.
Penjaga tadi yang mendapati Kael sudah menghilang dari hadapannya tentu saja jadi semakin murka.
Namun... Ketika melihat siluet bocah pemikul barang, ia langsung menyadari kalau itu adalah Kael
"Bocah bajingan!! Kau harus dihukum!!! "
Mendengar teriakan melengking di belakangnya, Kael langsung menjatuhkan diri, pura-pura kejang.
"Uwaaahh! ... Saya alergi lada hitam pak, tolong jangan dekat-dekat.... ATSYUUH"
Semua orang panik.
"Astaga... Apa itu adalah penyakit menular dari utara?"
Penjaga melompat mundur tiga meter seperti ninja, lalu berteriak kencang.
"MASUK CEPAT!! SEBELUM SATU GERBANG TERSERANG!!!"
Rombongan langsung mendorong gerobak dan memacu kereta dengan panik.
Ckiittt....
Drrrrkkk...
Di tengah kepanikan itu, Kael cepat-cepat menyelinap di antara rombongan pedagang.
Kenapa mereka di biarkan masuk padahal bisa saja membawa penyakit meski sebenarnya itu hanya akting Kael? Entahlah, mungkin karena para penjaga yang tidak bertanggung jawab?
Setelah melewati gerbang, Kael berjalan dengan ekspresi tersenyum puas.
"Hehe... Satu langkah menjadi legenda. Kalian harus berterimakasih padaku karena bisa masuk tanpa membayar" Ucapnya dengan lirih.
[Ding!... Misi terselesaikan. Mendapat satu teknik raungan cakrawala tingkat bumi tahap awal. Apa tuan ingin mempelajarinya sekarang?]
"Pelajari" Tubuhnya seketika dipenuhi energi panas namun tak berlangsung lama.
Kael berjalan menyusuri jalan ibukota, ada banyak pedagang yang beragam.
Dengan skil pasif pencium bau uang, ia tau sebagian kecil mana yang punya peluang lebih tinggi untuk memperoleh uang.
Saat sedang berjalan santai itulah pandangannya terfokuskan ke satu tempat...