Latihan Bagai Neraka

Keesokan harinya setelah ujian ujian dan cobaan cobaan yang telah dilewati Sasa. Sasa harus mengikuti latihan sulit yang bagai neraka dengan masternya itu, tapi setidaknya kali ini Sasa tidak dicampakan oleh masternya.

Sasa dibawa kesuatu hutan yang penuh dengan hewan berbahaya yang membuatnya sulit untuk dilewati manusia biasa.

Dan ada juga hewan spirit yang mengagumkan dan bersahabat(yaa walau bersahabatnya hanya ke master dan Sasa).

Sasa juga senang dengan keberadaan masternya. Walau masternya kadang tegas dengannya, Sasa tetap menyayangi masternya itu.

Satiap hari Sasa menjalani hari yang.. hmm cukup berat.

Dia naik turun gunung, push up 100 kali salam sehari, plank dengan tiga batu besar diatasnya selama 10 menit.

Dan bahkan bagi masternya itu masih tidak cukup.

"Hei! Apa yang kau lakukan dasar pemalas? cepat latihan lagi!! Bisa bisanya malah tidur siang diatas pohon dengan nyaman begitu!" ucap masternya dengan nada kesal.

Sasa yang mendengar itu langsung latihan saking takutnya dimarahi.

"Hiiiy tidak! aku ketahuan pak tua lagi!" ucap Sasa dengan nada bercanda.

"Heii! Dasar bocah! Sudah kubilang untuk memanggilku master!" ucap masternya dengan nada kesal.

"Hahaha, baik baik~ aku akan latihan lagi~" ucap Sasa dengan riang.

Yahh begitulah kehidupan Sasa bersama masternya. Kadang serius, tapi lebih banyak kebahagiaan yang mereka jalani bersama~

Hingga Sasa sudah cukup umur untuk keluar dan melihat dunia luar.

Tepat 3 bulan sebelum Sasa dapat melihat dunia luar, masternya menyuruh Sasa untuk pergi kegunung bersalju yang paling dingin didunia dan bertahan hidup disana selama satu bulan.

Itu cukup mengerikan bukan?

Tapi tidak sampai disana, setelah Sasa selesai dengan gunung itu Sasa diharuskan untuk bertahan hidup digurun terpanas didunia.

Yaah Sasa yang dengar jelas kaget dan heran

"Hei master, jika kau memang ingin membuat ku mati jangan dengan cara seperti ini dong!" ucap Sasa yang shock mendengar pernyataan masternya itu.

"Kalau kau bahkan tak bisa kembali hidup hidup setelah latihan yang kau jalani bersamaku, maka kau memang tak pantas menjadi muridku." ucap masternya dengan tegas.

"Hmph kok gitu?? yasudahlah dengar aku akan kembali tepat 2 bulan lagi! Dan aku tidak akan mati!" ucap Sasa dengan penuh semangat.

"Nah ini baru muridku yang kukenal. Mari hari ini kita makan daging sapi terakhirmu sebelum nafas terakhirmu." ucap masternya dengan nada bercanda

"HAH? MASTER INGIN AKU MATI YA!! UKH! MASTER!!" ucap Sasa yang terkejut dengan jawaban master.

"Hohoho bercanda! Aku hanya bercanda! Hahaha ayo kita makan daging sapi~" ucap masternya dengan riang.

Setelah hari itu Sasa pergi meninggalkan masternya untuk bertahan hidup di gunung tersebut.

Sasa hanya membawa tas yang berisikan syall, susu hangat, korek api, dan obat jika Sasa merasa lelah dan sakit.

Sasa juga hanya memakai pakaian yang dikenakannya(yah jelas bukan pakaian musim dingin) dan memakai sarung tangan tipis. 

Mengagetkannya Sasa dapat bertahan hidup dengan baik selama 3 minggu. Hanya perlu 1 bulan dan 1 minggu untuk dirinya kembali pulang.

Disaat Sasa sedang berburu hewan untuk makanannya Sasa bertemu seorang pria yang yang tergeletak kedinginan diatas tumpukan salju.

Sasa yang merasa heran dengan adanya keberadaan manusia mengakut pria itu kedalam goa yang Sasa tinggali selama ini.

"Yahh.. kurasa makan malam hari ini hanya kelinci.. yahh bukan masalah. Setidaknya aku dapat makan hari ini" ucap Sasa yang mengeluh.

Sasa menyalakan api unggun yang dia temukan didalam goa dan menyeret pria tersebut kedekat api unggun agar badannya hangat.

Sasa hanya mengabaikan keberadaan pria tersebut dan mencoba memanggang kelinci yang diburunya.

"Hmm? dimana aku?" ucap pria itu dengan heran.

"Ahh kau sudah bangun? sebenarnya manusia macam apa kau. Bisa bisanya cari mati ditengah gunung bersalju begini?" ucap Sasa yeng heran.

(yahh walau mungkin Sasa tidak menyadari bahwa dirinya juga aneh karna mau bertahan hidup di gunung bersalju ini.. tapi yah mari abaikan :>)

"Huhh.. Siapa kau?" ucap pria itu.

"Aku hanya manusia yang sedang mencoba bertahan hidup oke? ini, aku hanya ada kelinci panggang. jangan banyak komentar dan makanlah wahai manusia merepotkan." ucap Sasa dengan nada lelah.

"Umm.. Baiklah.. Kalau begitu.. Sebenarnya ada dimana kita sekarang?" tanya pria itu.

"Hehh? kau sungguh tak tahu? kupikir kau kesini hanya untuk menemui ajalmu lebih cepat. Ternyata hanya orang tersesat yang tak tahu dimana dia berada?" ucap Sasa dengan nada heran.

"..." pria itu hanya dapat terdiam dengan jawaban Sasa.

"Hei, kita ini berada digunung bersalju terdingin dan tertinggi didunia. Dimana semua manusia yang datang tidak pernah kembali lagi." ucap Sasa menjelaskan. 

"Tunggu.. Kalau memang benar semua manusia yang datang kemari tidak pernah kembali hidup hidup.. Bagaimana denganmu? kenapa kau ada disini?" tanya pria itu dengan heran.

"Huhh.. aku ini istimewa. Jangan anggap aku seperti manusia pada umumnya. Dan kau. Kenapa kau disini? ditempat yang bahkan kau tak tahu?" jawab Sasa.

"Ahh.. Aku.. Diculik. Lalu aku dibuang kesini." jawab pria itu.

"Ahh diculik? sepertinya ada beberapa orang yang membencimu huh. Aku perihatin, tapi kau harus cepat pergi dari sini. Aku akan mengantarmu besok pagi." ucap Sasa dengan nada yang sangat lelah

"Umm.. Terimakasih sudah membantuku.. Apa ada sesuatu yang dapat aku lakukan untuk membalas kebaikanmu?" tanya pria itu.

"Hmm.. Yahh jika suatu saat aku butuh bantuan mungkin aku akan memintanya padamu. Itupun jika kita dapat bertemu lagi." jawab Sasa.

Merekapun tertidur didalam goa itu selama semalam.

Keesokan paginya Sasa mengantar pria itu sampai ke bagian bawah gunung

"Hei, terimakasih lagi untuk bantuanmu" ucap pria tersebut.

"Ya ya, bukan masalah. Tapi jangan kembali lagi. Itu akan sangat merepotkan." ucap Sasa dengan nada lelah.

"Haha, tentu aku tidak berniat kembali kegunung ini lagi. Tapi.. Apa kau tidak ingin ikut turun bersamaku? jika kau memang tidak punya tempat tinggal aku bisa memberikannya sebagai ucapan terimakasih." ucap pria itu.

"Huhh? apa kau sungguh sekaya itu hingga dapat memberiku tempat tinggal dengan mudah? tenang saja kau hanya perlu fokus untuk pulang. Dan ahh aku hampir lupa! ini!" ucap Sasa sambil memberikan belati kecil.

"Ehh? kau memberiku ini? untuk apa?" tanya pria itu.

"Hadehh.. Masa kau tidak tahu kegunaan belati? ya untuk pertahanan diri dong. Dasar manusia aneh satu ini." jawab Sasa.

"Eum.. Kau tidak keberatan memberikannya padaku?" tanya pria itu.

"Kalau aku keberatan ya tidak akan kuberikan padamu dong. sudahlah sana cepat pergi." ucap Sasa sambil mengusir pria itu.

"Eum.. Baiklah sekali lagi terimakasih.. Dan selamat tinggal. Semoga kelak kita dapat bertemu lagi." ucap pria itu sambil berjalan meninggalkan Sasa.

"Huhh aku malah sangat tidak ingin bertemu dengan orang aneh sepertinya" ucap Sasa.

Yahh setelah hari yang menyusahkan tersebut hari hari Sasa selama digunung cukup damai walau sangat dingin.

Tapi yah setidaknya Sasa dapat bertahan hidup disana selama 1 bulan.

Setelah 1 bulan tersebut Sasa pergi membeli 3 botol persediaan air untuk kegurun dan kipas kecil untuk mendinginkannya.

(Ahh dan sebagai informasi tambahan Sasa memiliki kekuatan sihir yang dapat menjaga suhu tubuhnya. Namun terkadang jika suhunya memang benar benar extream maka kadang Sasa dapat merasa kepanasan atau kedinginan. Tapi tetap saja dia bukan seperti manusia biasa pada umumnya.)

Nah setelah persiapan itu Sasa akan pergi kegurun dan bertahan disana selama 1 bulan!