laki laki yang selalu sendiri

Di sekolah yang indah.

Terlihat wanita yang sedang berjalan di lorong sekolah

dia masuk di salah satu kelas, dia membuka pintu kelas tersebut.

Terlihat lah kelas yang masih sepi cuman ada beberapa siswa, dia duduk di depan di samping jendela, sambil melihat para siswa yang sedang memasuki lingkungan sekolah, setelah beberapa saat kelas itu sudah terlihat mulai ramai, ada yang menghampiri nya, dia melihat

"Wulan tumben sekali kau berangkat pagi?"tanya wanita itu

"Aku bangun terlalu pagi, jadi daripada aku gabut di rumah mending aku berangkat aja, kau sendiri tumben gk sama sih hasna kemana dia, hana?"tanya wulan

"Oh sih hasna, dia sedang beli makan, katanya dia blm sarapan"ucap hana

"Oh, mungkin dia terlalu terburu buru, jadi lupa sarapan kayaknya"ucap wulan

"bisa jadi, soalnya ku telpon dia masih tidur"jawab hana

Ketika mereka sedang mengobrol, di luar kelas terlihat laki laki yang sedang di kerumuni para wanita,

laki laki itu berjalan memasuki kelas, dan menghampiri wulan dan hasna, dan sambil membawa sesuatu.

"Ini untukmu pacarku yang cantik"ucap laki laki itu

"Apa ini leon?"tanya wulan

"Ini adalah coklat, untukmu"ucap leon

"Terima kasih leon"ucap wulan sambil tersenyum

"Sama sama, baiklah aku mau pergi dulu, bye wulan"ucap leon sambil pergi

Setelah kepergian leon, para wanita menatap wulan dengan tatapan cemburu,

"Lihat, beruntung sekali dia mendapatkan hadiah dari leon"ucap salah satu wanita

"Wajar, mereka kan pasangan paling sempurna, leon dia pria paling ganteng di sekolah ini, sementara sih wulan, dia wanita paling cantik di sekolah ini, jadi tidak heran, kalau banyak yang cemburu dan iri kepada mereka berdua"ucap wanita di samping nya

Dalam sekolah, pasti memiliki salah satu murid yang paling di segani oleh murid lain nya, leon dia adalah idaman para wanita, sementara wulan, idaman para laki laki, mereka juga memiliki julukan malikat dan bidadari, karna paras wajah mereka, oleh karena itu, banyak yang ingin menjadi pasangan mereka, mereka berdua berpacaran semenjak 5 bulan yang lalu

"Seperti biasa, tatapan mereka sangat tidak bersahabat"ucap wulan sambil melihat sekililingnya

"Itulah resikonya bukan kalau punya pacar, seperti leon"ucap hana

"Bukannya hasna juga salah satu idaman juga, tapi kenapa kau tidak pernah mendapatkan tatapan seperti itu?"tanya wulan

"Entahlah aku juga tidak tahu"jawab hasna

Ketika mereka sedang asik mengobrol, pintu terbuka, dan terlihat seorang pria.

Dia menuju ke tempat hana dan wulan,

"Maaf, aku terlalu lama"ucap pria itu

"Kau itu selalu saja hasna"ucap hana kepada pria itu

"Makanya aku minta maaf"ucap hasna sambil meminta maaf

"Sudah sudah, oh ya kalian sudah mengerjakan tugas rumah belum?"tanya wulan

"Aku sudah"ucap hana

"Aku blm mengerjakan, hana boleh aku lihat tugasnya"ucap hasna sambil memasang muka memohon

"Gak, kau selalu tidak mengerjakan tugas rumah mu"ucap hana yang mengingat

"Iyah aku minta maaf tapi aku janji, lain kali aku mengerjakan tugasku, tapi kali ini saja"jawab hasna

"Baiklah, tapi janji kamu setelah ini harus menyelesaikan tugas sekolah"ucap hana

"Iyah aku janji"jawab hasna

Setelah itu hana memberikan buku nya ke hasna, dan hasna pun mulai mengerjakan, setelah beberapa saat hasna pun mengembalikan buku hana, dan tepat setelah itu guru pun datang dan memulai pembalajarannya,

Setelah waktu pembelajaran selesai, jam istirahat berbunyi, semua murid pergi ke kantin, dan terlihat wulan, hasna, dan hana. Sampai di kantin, suasana kantin sangat ramai, mereka memesan makanan dan memilih tempat duduk dan mereka pun duduk dan makan, setelah itu terlihat lah leon yang datang, menuju mereka dan leon pun duduk

"Halo wulan, kau ada disini ternyata"ucap leon

"Ah iyah aku baru sampai disini"ucap wulan

"Kau mau ikut denganku ke meja sana, daripada disini kau duduk dengan mereka" ejek leon sembari menunjuk meja yang sangat ramai di kerumuni perempuan

"Jangan berbicara seperti itu mereka adalah teman ku, dan aku disini saja"ucap wulan sambil membela teman

"Baiklah kalau begitu, bye"ucap leon sambil pergi

Terlihat muka hasna yang sudah memerah, dan terus melihat ke arah leon yang mulai menjauh, melihat itu hana berusaha menenangkan nya

"Sudahlah hasna, jangan marah"ucap hana

"Dia terlalu kurang ajar dia menghina kita"ucap hasna sambil marah

"Iyah, aku tahu tapi coba lah sabar ok"ucap hana berusaha menengankan hasna

Setelah itu hasna sudah agak lumayan tenang, dan kembali seperti biasa, beberapa saat kemudian ada seorang siswi yang menghampiri mereka

"Sepertinya ada yang habis dihina"ucap wanita di depan

"Yuni kau mending diam saja" ucap hana

"Bukannya begitu guys"ucap yuni

"Iyah" ucap putri yang di samping kanan yuni

"Memang" ucap nela yang di samping kiri yuni

"Kau juga wulan, harusnya yang menjadi pacarnya leon itu aku wanita paling cantik di sekolah ini, bukanya kamu"ucap yuni

"Sudah lah biarkan, lebih baik kita pergi ke tempatnya leon kan" ucap putri

Setelah itu mereka pergi ke tempat nya leon

"Kenapa mereka kenapa sih, pengen ku tutup mulutnya, berisik sekali" ucap hana

"Udahlah, lebih baik kita makan" ucap wulan

Setelah beberapa saat mereka makan datang lah siswi yang menuju mereka

"Permisi, wulan kamu di panggil sama pak dias"ucap siswi itu, dan setelah itu pergi

"Baiklah, aku pergi dulu bye" ucap wulan sambil pergi dari kantin

Setelah keluar dari kantin, wulan pergi ke ruang guru. sepanjang jalan, banyak yang menyapa wulan, walau di dominan laki laki di banding perempuan. Wulan menyapa mereka sangat ramah

"Halo wulan"ucap beberapa laki laki

"Halo juga" ucap wulan sambil tersenyum

"Lihat wulan, dia sangat sempurna dan dia sangat cantik bukan?" Tanya seorang pria pada temannya

"Sudah pasti, dia kan bidadari, makanya banyak ingin menjadi pacarnya"jawab teman dari pria itu

"Tapi sayang dia sudah punya pacar?" Ucap salah satu siswa

" iya pacarnya kan sih leon, dia laki laki yang terkenal di perempuan" ucap siswa

"Itulah mengapa mereka sangat cocok" ucap siswa

Kira kira begitulah yang mereka bicarakan tentang wulan dan leon, setelah beberapa saat wulan sampai di depang ruang guru, setelah itu wulan membuka pintu tersebut, dan terlihat banyak guru yang sedang fokus, dia berjalan ke salah satu meja, dan terlihat lah guru tersebut, dia menyadari keberadaan wulan, dan dia melihat ke samping.

"Permisi pak, bapak cari saya?" Tanya wulan

"Iyah, habis istirahat ini kan pelajaran bapak, bapak tidak bisa masuk karna ada urusan, jadi tolong kerjakan tugas dan tertib, bapak hanya ingin menyampaikan itu saja"ucap pak dias sembari manghadap wulan

"Baiklah pak, saya pergi dulu"ucap wulan sembari pergi dari ruang guru

Ketika sedang berjalan menuju kelas, dia berjalan melewati taman sekolah, wulan melihat seorang laki laki yang sedang duduk sendirian, dia pun menghampiri laki laki itu

laki laki itu hanya menatap ke depan dengan pandangan kosong, dan wulan pun menyapa laki laki tersebut

"Halo permisi, bel sebentar lagi berbunyi, kenapa masih disini?"tanya wulan

Sontak laki laki tersebut melihat ke arah wulan, dan wulan langsung mengenali wajah dari laki laki tersebut

"Farhan"ucap wulan

"Kenapa kau ada disini?"ucap Farhan

"Aku habis dari kantor,kenapa kau ada disini?"tanya wulan

Setelah itu Farhan langsung menunjuk ke arah samping, terlihat bekal yang masih tersisa.

"Oh kau sedang makan rupanya, kenapa tidak makan di kantin saja" ucap wulan

"Aku tidak apa apa, hanya saja aku tidak suka tempat yang ramai" jawab Farhan

"Oh, aku masuk ke kelas dulu, sebemtar lagi bel berbunyi"ucap wulan sembari pergi

Sesampainya dia di kelas, terlihat beberapa murid yang ada di dalam kelas, oh ya kelas di sekolah ini terbagi menjadi kelas A sampai kelas I, dan kelas wulan, hasna, hana, dan Farhan. adalah 2-F, Sementara kelas Leon, Yuni, putri, dan nella. Adalah 2-A,

Setelah beberapa saat hasna dan hana masuk ke kelas, dan mereka langsung menghampiri wulan

"Halo wulan, ternyata kau sudah ada di kelas, aku dan hasna menunggu di kantin"ucap hana

"Kalian menungguku, aku minta maaf aku tidak tau"ucap wulan sambil meminta maaf ke hana

"Sudah tidak apa apa, lagipula kami juga tidak bilang kepadamu untuk kembali kekantin"ucap hana

"Sudahlah, sebentar lagi pak dias masuk, lebih baik kita duduk di tempat masing masing" ucap hasna

"Oh pak dias, dia tidak masuk dulu karna ada urusan"ucap wulan

"Kau serius?"ucap hasna

"Iyah, aku serius, tadi pak dias bilang sendiri"ucap wulan

"Oh, kenapa ketika aku sudah mengerjakan tugas rumah, malah pak dias tidak masuk"ucap hasna yang sedikit frustasi

"Bagus dong jadinya, kalau minggu depan dikumpulkan, kau sudah mengerjakan jadi tidak mengerjakan secara mendadak" ucap hana

"Iyah juga sih, cuman tetap saja"ucap hasna

Setelah beberapa saat, terlihatlah Farhan yg baru masuk ke kelas, dan menghampiri meja wulan, sesampai nya di meja wulan, Farhan memberikan sebuah pulpen ke wulan

"Ini punyamu kan"ucap Farhan sambil memberikan pulpen tersebut

"Iyah, kok ada di kamu?"tanya wulan sambil menerima pulpen tersebut

"Sepertinya jatuh tadi di taman"ucap Farhan sembari ke pergi ke tempat duduk nya

"Terima kasih Farhan"ucap wulan

"Hm"jawab Farhan sembari mengganguk

"Dia itu kenapa, jawab hanya dengan anggukan, dan dia selalu tidak berbicara sama sekali?"ucap hana

"Entahlah, aku juga tidak tahu, yang jelas dia sangat sangat pendiam sekali, dan juga dia susah sekali diajak berbicara, bahkan seperti nya dia tidak mau berbicara"ucap hasna

"Tapi aku ajak berbicara dengannya dia orangnya kalem"ucap wulan

"Kayaknya kalau dia punya pacar dia akan mudah putus karna dia jarang sekali berbicara" ucap hana

"Sudahlah jangan berbicara seperti" ucap wulan

Setelah itu mereka melanjutkan mengobrol, dan sampai akhir waktu jam pelajaran, dan jam pelajaran pun berganti, dan melanjutkan pembelajaran sampai pulang dan setelah bel pulang berbunyi, guru itu pun pergi keluar kelas, setelah itu banyak murid yang langsung pulang, tapi tidak dengan wulan dia harus kumpul dengan anggota osis yang lain, setelah beberapa jam berdiskusi, wulan pun kembali ke kelas untuk mengambil tas, tapi di tengah perjalanan, wulan melihat pintu ruang musik terbuka, dan wulan menghampiri ruangan tersebut, terlihat Farhan yang sedang bermain piano

Wulan terdiam mendengarkan suara piano tersebut, dia kagum dia yang ada siswa yang bermain piano selancar itu, cukup wajar soalnya wulan adalah murid jenius, karna di setiap mata pembalajaran dia selalu mendapat nilai sempurna,hingga lagu selesai wulan masih agak terkagum, Farhan yang menyadari ada seseorang yang melihatnya, dan dia melihat dan ada wulan sambil wajah yang kagum

"Kenapa kau ada disini? Bukanya harusnya semua siswa dan siswi sudah pulang"ucap Farhan sambil menatap ke samping karna malu

"Aku ada rapat osis, tadi kau bermain piano sangat keren, aku tidak menyangka kamu bisa bermain piano"ucap wulan

"Iyah aku bisa bermain piano, tapi cuman sedikit"ucap Farhan

"Sedikit apanya, itu kau bisa selesai satu lagu"ucap wulan

"Yah hanya satu lagu yang ku bisa"ucap Farhan

"Tetap saja" ucap wulan terjadi perdebatan kecil diantara mereka.