Bab 94 — Diskusi Terbuka Forum Ekonomi Dunia: Jerat Madu Apple & Bitwhale

Bab 94 — Diskusi Terbuka Forum Ekonomi Dunia: Jerat Madu Apple & Bitwhale

Di hadapan ribuan peserta, media global, dan siaran langsung ke lebih dari 100 negara, sesi paling panas dalam World Economies Forum 2018 dimulai. Judulnya mencengangkan:

> "Apple dan Bitwhale: Jerat Madu Abad 21?"

Moderator membuka dengan kalimat:

> "Dua perusahaan teknologi yang sangat dibenci… namun tetap digunakan oleh semua orang. Apakah dunia sudah kehilangan kendali?"

Diskusi itu memancing gelombang perhatian global. Hashtag #DigitalHoneytrap dan #BitwhaleVsApple langsung memuncaki trending di BitPlay, X, dan berbagai platform media.

---

Poin-Poin Diskusi:

1. Ketergantungan Massal

Ekonom dari Prancis menyatakan:

> "Bitwhale punya 12 miliar pengguna aktif. Itu melebihi populasi dunia. Banyak yang punya lebih dari satu akun, dan lebih dari satu identitas. Kita hidup di dunia mereka."

CEO startup independen menyindir:

> "Kalau Anda benci Bitwhale, hapus Red Queen, BitPlay, BitMusic, BitShop, dan jangan pakai BitToken. Bisa? Tentu tidak. Dunia sudah dikunci."

---

2. Apple, Sang Kakek Ekosistem Terkunci

Profesor dari MIT mengangkat analogi tajam:

> "Apple dan Bitwhale ibarat pabrik narkoba legal. Mereka kasih candu digital, lalu kunci pintunya. Sekali masuk, susah keluar. Bahkan anak-anak lahir langsung dalam sistem mereka."

---

3. Bitwhale: Lebih Menakutkan dari Apple

Pakar geopolitik India menjelaskan:

> "Apple masih bergantung pada hardware. Bitwhale? Mereka menguasai kehidupan: hiburan, keuangan, komunikasi, bahkan opini publik. Dengan AI Red Queen, mereka bisa membentuk pemilu, perang budaya, bahkan agama."

---

Reaksi Publik:

Diskusi ini memecah dunia maya. Banyak pengguna di negara-negara mayoritas Muslim menyerukan boikot Bitwhale karena keterlibatan tidak langsungnya dalam kekacauan global, sementara kelompok muda justru membela Bitwhale sebagai "masa depan yang tak bisa ditolak."

Seorang aktivis digital menulis:

> "Kita seperti berada dalam pabrik raksasa. Kita benci pabrik ini… tapi kita tidak bisa hidup di luar pagar temboknya."

---