Bab 97 — Kesepakatan Dalam Bayangan: Perjanjian Arvid dan Shorenstein
Di sebuah ruang rapat bawah tanah berlapis pelindung sinyal di dalam kompleks Blue Umbrella, Arvid Nava duduk berhadapan langsung dengan kepala keluarga Shorenstein. Dinding ruangan diselimuti pelindung EMP, dan hanya mereka berdua yang diberi izin mengakses dokumen merah bertanda:
> TOP CLASSIFIED – PROYEK "DURAM VITA"
Pembicaraan berlangsung intens selama lebih dari tiga jam. Di akhir pertemuan, keduanya mencapai satu kesepakatan mutlak:
> "Teknologi ini tidak boleh keluar. Bahkan jika dunia runtuh, ini tetap menjadi rahasia."
---
Perjanjian Kerahasiaan Mutlak
Untuk menjamin kerahasiaan absolut, keluarga Nava dan Shorenstein menyepakati hal berikut:
9 ilmuwan utama akan menerima kompensasi tetap sebesar 100 juta dolar per bulan, dibayarkan pribadi, dengan kontrak pengabdian seumur hidup.
320 ilmuwan dan ahli kesehatan lainnya akan menerima gaji bulanan antara 5 hingga 15 juta dolar, tergantung spesialisasi dan kontribusi.
Seluruh staf wajib tinggal di dalam kompleks Blue Umbrella selama minimal 10 tahun, tanpa akses publik, kecuali dalam keadaan darurat global yang telah ditentukan oleh Protokol Umbra.
Penggunaan teknologi ini diperbolehkan untuk Arvid, Shorenstein, dan keturunan langsung, dengan syarat bahwa tidak ada publikasi, tidak ada reproduksi, dan tidak ada kebocoran data keluar dari ekosistem tertutup.
---
Reaksi William dan Milim Nava
Beberapa jam setelah penandatanganan, William James Nava dan Milim Nava menerima laporan resmi. Awalnya mereka terdiam.
Milim, dengan tatapan heran bercampur takut, berbisik:
> "Jadi… ini bukan mimpi? Kita bisa hidup… lebih dari 120 tahun? Mungkin 150?"
William menatap layar laporan analitik Red Queen, lalu berkata pelan:
> "Arvid bukan lagi hanya kakak kita. Dia sekarang pemegang kunci manusia melawan waktu. Tapi... berapa lama kita bisa menyembunyikan ini dari dunia?"
Meski kagum dan tertarik, mereka berdua juga sadar akan potensi bahayanya. Kekuatan macam ini bisa mengubah segalanya — politik, ekonomi, bahkan peradaban.
Namun satu hal jelas: mereka percaya pada Arvid. Dan mereka tahu, jika dunia belum siap, maka teknologi ini harus tetap terkunci.
---