WebNovelPAMUKTI100.00%

Bab 1 awal dari petualangan Raksa Dirga

Di suatu pagi yang cerah,terdengar suara seseorang yang sedang membelah kayu menggunakan kapak,di bukit lawu.

Seorang remaja bernama Raka Dirga, berusia 18 tahun,dan sekaligus tulang punggung keluarganya.Ayahnya meninggal saat Raka Dirga masih berusia 15 tahun.menyisakan Raka dan keluarganya yang terdiri ibu dan 4 adik adik nya.

Setiap pagi Raka selalu ke hutan untuk mencari kayu bakar,untuk dijual didesa yang ada di bawah bukit wangi dimana Raka dan keluarganya tinggal.

Suatu hari ibu nya menghampiri Raka yang sedang membelah kayu di samping rumahnya,”Nak,apa kamu bahagia dengan kehidupan kita yang sekarang?” Tanya ibu Raka.

Raka berhenti sejenak dan menatap ibunya dengan tersenyum hangat”Iya ibu,aku bahagia dengan kehidupan kita yang sekarang,walapun kita hidup sederhana,tetapi melihat ibu dan adik adikku tersenyum itu sudah cukup bagiku.”mendengar ucapan dari Raka membuat ibunya bersukur memiliki anak yang baik hati dan pekerja keras.

Di saat Mereka sedang mengobrol terlintas di pikiran ibu raka sebuah ide, bagaimana kalo mereka menjual arang,yang dimana arang lebih mahal dari pada kayu bakar.”Nak bagaimana dengan menjual arang,ibu rasa arang akan lebih tinggi nilainya dari pada kayu bakar.”

Mendengar usulan ide dari ibu nya, Raka terdiam sejenak memikirkan ide ibu nya.”Boleh juga itu bu,nanti setelah aku menyelesaikan membelah kayu ini,aku akan ke desa di bawah untuk menanyakan apa orang di desa itu mau membeli arang,”Ucap Raka yang sedang istirahat.

Ibu raka tersenyum dan menyemangati Raka”Semangat! ya Raka”.Setelah selesai membelah kayu,Raka berniat untuk turun bukit menuju desa di bawah.Disaat Raka mau berangkat adik adik Raka memanggilnya”abang kata ibu makan dulu sebelum berangkat” serentak mereka bertiga.”Ya nanti aku menyusul setelah meletakan barang bawaaan ku,”Ucap raka.

Setelah selesai meletakan barang bawaannya Raka pergi ke dapur untuk makan bersama keluarga tercintanya.

“Hmmmm baunya enak”Ucap Raka.”Makan yang banyak ya anak anakku,biar kalian cepat besar,” ucap ibu Raka,”Iya bu!” Serentak mereka berempat.Setelah selesai makan Raka pun pergi menuruni bukit untuk ke desa.”Hati-hati dijalan ya Raka!” ucap ibu Raka,”Iya bu…” ucap Raka sambil tersenyum.”Oh…ya adik adikku kemana bu..?”,tanya Raka.”Adik adik mu tadi abis makan,langsung pergi bermain ke kebun.Kata mereka tadi mau mencari serangan!” jawab ibu Raka.Setelah itu Raka pergi menuju desa.

Sesampainya di desa,Raka bertanya tanya ke orang orang sekitar apakah mereka mau untuk membeli arang,dan ternyata orang orang mau membeli arang,karena sedikit nya orang yang membuat arang,serta banyak juga yang ingin membeli arang.Raka merasa senang dan menuju toko tempat langganan dia menjual kayu.

Saat Raka sedang beristirahat diteras rumah paman pembeli kayu.Raka melihat diseberang jalan,ada seorang ibu dan anaknya yang sedang bertengkar,”heh…ngaku aja Kau!.Kau akan yang merusak kendiku!”Ucap ibu itu.Sang anak menanggap ucapan ibunya”Sudah berapa kali aku bilang,bukan aku yang merusak nya!”Sembari meninggikan suaranya.Tidak lama kemudian Ibunya memukul anaknya sampai terjatuh di tanah,”Heh kamu tau gak nak,ini itu barang berharga satu satu nya pemberian kakek mu,yang sudah menjadi harta turun temurun!” Ucap ibunya kesal.

Melihat keributan itu,Raka yang sedang menunggu paman yang membeli kayunya mengambil uang.”Paman aku pergi sebentar ya,”Ucap Raka.”Ya nak jangan lama lama ya,”Jawab paman itu.

Raka menghampiri ibu dan anak yang sedang bertengkar,”Kenapa kalian bertengkar?”Tanya Raka.”Ini,lihat kendi yang sudah turun temurun di wariskan oleh keluarga,malah di rusak,dasar anak nakal!” Ucap ibu itu sambil menoleh ke anaknya.”Tapi bukan saya yang memecahkannya.Sudah berapa kali kubilang,tapi ibu selalu tidak percaya denganku,” Jawab anaknya.

Di sela sela mereka berdua bertengkar,Raka memotong pembicaraan mereka berdua,”Apa aku bisa memegang kendinya sebentar?” Ucap Raka,si ibu itu memberikan kendi yang ada di tanganya,”nih nak,” Raka mengambil kendi itu dan mencium bau kendinya,”Ohh…..anak ibu berkata jujur,sebab dikendi ini aku mencium adanya aroma kucing,kemungkinan kucing itu tidak sengaja menyenggolnya dan jatuh,” Ucap Raka.

“Ha…kan sudah kubilang bukan aku yang merusak nya,pasti itu kerjaan si cimong,”Ucap anak itu.Si ibu pun merasa bersalah dan meminta maaf kepada anaknya,dan berterima kasih kepada Raka karena sudah membantunya.Setelah itu Raka kembali ke tempat paman untuk mengambil uangnya dan langsung pulang.

Di perjalanan pulang,Raka melihat ada seorang laki laki berusia sekitar 30 tahunan tergeletak di tanah,Raka yang memang dididik oleh keluarganya harus menolong bila ada yang membutuhkan bantuan,Menghampiri laki laki tersebut.

“Paman bangun…”Ucap Raka sambil membaringkannya dan menepuk nepuk pipi laki laki tersebut.Karena tidak kunjung sadar,Raka menggendong laki laki itu menaruhnya di tas khusus membawa kayu dan menunju ke,kediamannya.

Sesampainya Raka di kediamannya,Raka memanggil ibunya dan juga adik adiknya,

“Ibu….dan adik adik bisa bantu Raka membawa paman ini kedalam rumah,” Ibu nya sedang di dapur bergegas menemui Raka yang memanggilnya begitu juga adik adik nya yang sedang bermain diteras rumah.

”Siapa orang ini Raka?”Tanya ibu Raka,”Abang abang siapa orang itu?”Tanya Dika pratama adik kedua,”Aku tidak tahu bu,tadi aku menemukanya tergeletak di tanah,di lereng bukit.”Jawab Raka,”Hhee..!seharusnya abang tak perlu menolong orang ini.Lihatlah! tampangnya,aja kayak mayat,pucat gitu,” Ucap Safta Rizky adik ketiga.”Benar tuh bang! seharusnya,abang jangan membawa sembarang orang yang bukan kita kenal ke rumah kita.”Sri Raiha Ucap adik ke empat.

Setelah memikirkan ucapan adik adik nya Raka berpikir sejenak.Disaat Raka sedang berpikir,ibu Raka berkata”Jika ada yang membutuhkan pertolongan kita harus menolongnya.Bukankah begitu yang di ajarkan ayah kalian,” Sambil memandang anak anaknya.

“Yang ibu katakan benar,lagi pula paman ini masih hidup jantungnya masih berdetak dan masih bernafas,mungkin dia pings an!.” Ucap Raka.”Ya…sudah terserah abang sama Ibu!” Ucap Safta Rizky,disusul Sri Raiha.

Setelah perdebatan singkat,Raka membawa masuk paman itu.Malam pun tiba,suara angin yang menggoyang pohon pohon menghasilkan suara yang menengakan,dan angin malam yang sejuk.

”Haaaa….tenang nya malam ini,” Ucap Raka yang sedang duduk diluar.”Apa yang terjadi pada paman itu,sehingga dia pingsan di lereng gunung?”Gumang Raka dalam hati nya.Setelah beberapa saat Raka di teras rumah,Raka masuk ke rumah dan masuk kekamar untuk tidur.

Pagi hari pun tiba,yang disambut dengan sejuk nya udara sekitar.”Raka…ayo sarapan! ,” Panggil ibu Raka.Setelah keluar dari kamarnya Raka melihat paman itu yang masih berbaring di ruang tamu,”Hemm..bau nya harum ibu pasti membuat sup daun kelor,” Ucap Raka sambari menuju dapur.

”Raka cuci muka mu dan setelah itu panggil adik adik mu kita sarapan dulu.”Ucap ibu raka yang sedang menumis daun kelor dan lainnya.

Raka memanggil adik adiknya untuk sarapan pagi.Saat adik adiknya keluar dari kamar mereka,Safta Rizky menendang pelan kaki paman itu,”Cih!! nih orang enak aja tidur dirumah kami,” Ucap Safta Risky memandang sinis ke paman itu.kelopak mata paman itu sedikit bergetar ketika di tendang Safta Rizky tadi.

Setelah sarapan pagi,Raka bersiap untuk mencari kayu untuk di buat arang.”Ibu dan adik adikku aku berangkat.doakan,Raka agar di jaga dari bahaya yang ada di hutan.ya,Ibu dan adik adikku.” Ucap Raka sambil tersenyum.

Setelah Raka pergi ke hutan.Selang beberapa waktu,ibu dan adik adik Raka yang sedang berkebun dibuat terkejut karena Dika pratama berteriak histeris”Aaaaaa……. Ibu tolong ak..” Mendengar teriakan anaknya,ibu dan adik adik Raka segera menuju rumah.

Sesampainya dirumah,mereka syok! dan terkejut setengah mati.Dan tidak percaya dengan apa yang mereka lihat,anaknya yang sudah menjadi campuran sup sisa tadi,”Ahhahahaha…….sungguh lezat sup ini,ini lah yang aku cari cari selama ini!! .Akhirnya kekuatan ku pulih kembali! walapun tidak terlalu banyak kekuatanku yang kembali,tapi tidak apa huehahaha……”Ucap paman tadi dengan suara yang kegirangan namun seram.

Ibu raka dan adik adiknya melihat Dika Pratama yang sudah menjadi campuran sup,bahkan tubuhnya yang sudah tercabik cabik,hanya menyisakan kepalanya saja yang masih utuh.”Aaaaghhh!!!…….siapa kamu sebentar nya!” Tanya ibu Raka yang ketakutan.Paman itu menatap dengan mata yang semerah darah,dan juga seluruh tubuhya yang bermandikan darah Dika Pratama.”Oohhh….jadi kau ya orang yang sudah membuat sup lezat ini..”Seringai paman itu.

Saat ibu Raka berkedip,Paman itu tiba tiba sudah didepan ibu Raka,dan mencekik ibu Raka,melihat ibu mereka di cekik adik adik raka memukul paman itu sekuat tenaga.Tetapi secepat kilat tubuh adik adik Raka tercabik cabik,dan tubuh mereka berhamburan dimana mana.

Melihat kondisi anak anaknya,ibu Raka meninggal karena terkena serangan jantung,”Cihh…tidak asik,segitu doang udah mati.”Ucap paman itu sembari keluar dari rumah raka.”haaa….. Akhirnya kekuatanku sudah pulih kembali,sekarang aku akan membalaskan dendamku kepada para pamukti bajingan itu.”Ucap paman itu kegirangan dengan suara yang seram.

Ternyata laki laki tersebut merupakan roh jahat tertinggi di antara para roh jahat lainnya.Dia terluka cukup parah karena di keroyok para pamukti tingkat tinggi,tetapi salah satu pamukti tingkat tinggi mati,dan itu bisa menjadi celah bagi roh itu untuk kabur.

“Aku datang sayang…. Bersiaplah kalian para pamukti!,aku akan menuntut balas dendam.”Setelah itu roh tersebut menghilang entah kemana.

Di tengah hutan, Raka merasakan perasaan yang tidak enak”Kenapa denganku,aku merasa seperti ada sesuatu yang menganjal di pikiranku,”Gumang Raka,sembari mengingat kayu bakar nya ke tas khusus untuk mengakut kayu.

Matahari mulai naik,menandakan hari Sudah semangkin siang.”Segini saja sudah cukup waktu nya pulang dan makan masakan ibuku yang enak,”Ucap Raka semangat.

Diperjalanan pulang Raka terkejut dan langsung berlari menuju rumahnya,”Darah….ini bau darah!”Ucap Raka panik.Sesampainya Raka dirumah dia syok setengah mati dan terjatuh terduduk iftirasy.Dengan perasaan seperti kaca pecah beribu.Di penglihatannya,ibu dan adik adik Raka merangkak mendekati Raka,”Nak,kenapa kau membawa orang jahat itu ke rumah!!!” Ucap ibu raka dengan nada suara seperti orang sekarat.

”Sudah kubilang!! jangan membawa orang itu kedalam rumah,”Ucap Safta Rizky.”kenapa bukan abang saja yang mati,kenapa harus kami,yang menanggung perbuatan abang!!”Ucap adik kedua dengan suara yang marah.”Abang tahu bagaimana orang jahat ini membunuh kami!! abang lihat sendiri tubuh kami!! sakit..bang sakit…rasanya,” Ucap Sri Raiha.

Raka langsung melihat bagaimana mayat ibu dan adik adiknya,dan melihat isi rumah yang sudah dipenuhi darah yang berceceran dari tubuh keluarganya.Raka hanya terdiam dan merasakan perasaan menyesal yang sangat dalam perasaannya cambur aduk antara marah dan menyesal.Raka hanya terdiam tidak bisa bergerak seperti membeku,dan pikiran nya dipenuhi penyesalan dan pandangannya seperti sudah mati.

Dua hari berlalu Raka bahkan tidak bergerak dari tempatnya semula.Kebetulan ada salah satu petinggi pamukti yang sedang menuju lokasi misinya.

Melihat ada sebuah rumah yang memiliki bau darah dan juga busuk dari rumah itu.Raksa bana dia masih berumur 28 tahun berhenti,dan mampir ke rumah itu.Alangkah terkejutnya Raksa melihat kondisi dalam rumah tersebut,yang berantakan,berbau darah dan juga bau busuk dari mayat manusia.

Raksa memasuki rumah itu.Dan alangkah terkejut nya Raksa melihat ada seorang anak yang sedang terduduk diam.Raksa memeriksa keadaan anak itu dan dia terkejut karena anak tersebut masih hidup,”bocah…siapa yang melakukan hal ini?”Tanya Raksa.

Tetapi tidak ada respon dari anak itu.Raksa yang kesal menendang anak itu hingga terjatuh.Tetapi anak itu tidak berekasi dan hanya diam membatu.”Woy bocah! lu masih hidup kan! jawab pertanyaanku!” teriak Raksa.Tetapi usah Raksa sia sia karena tubuh Raka masih hidup tapi jiwanya sudah mati.

Suara yang entah dari mana membisiki Raka”Raka, kamu harus bangkit untuk membalaskan dendam terhadap siapa yang membunuh keluargamu.”Mendengar suara itu Raka tersadar.Dalam pikirannya, dan mencari cari suara siapa barusan.

Selang beberapa waktu,ada seorang kakek kakek berjanggut panjang berwarna putih dan juga rambutnya,”Nak apa kamu mau membalaskan dendamu kepada orang yang telah membantai keluargamu?”Tanya kakek itu,

”iya…!”Jawab Raka,kemudian kakek itu memberikan sebuah kalu yang berupa bentuk bantuan dari si kakek,”Kalung itu adalah pusaka milikku,aku akan mewariskan seluruh kekuatanku kepada mu untuk membalaskan dendam mu.Tetapi untuk bisa menggunakan kekuatanku,kamu harus berlatih keras yang membuatmu tidak mau hidup dan memilih mati.Bagaimana tawaranku,apa kamu akan menerima resikonya?”Tanya kakek itu.Dan Raka menganguk sambil mengambil kalung yang diberikan kakek itu.Kesadaran Raka pun kembali.

“Jawab aku dasar bocah,aku tidak peduli padamu,aku hanya ingin bertanya siapa yang melakukan ini.Jika ini ulahmu aku akan langsung membunuhmu disini.”Ucap Raksa kesal.”Bu…agrh h..hh..” Raksa terkejut ternyata yang dikiranya anak tadi sudah mati rasa,ternyata bisa merespon pertanyaannya.”Nih..air minumlah,”Ucap Raksa sambil memberikan air minumnya.

Setelah Raka selesai minum,Raksa bertanya kembali,”Siapa yang melakukan ini?”

“Aku tidak tahu,siapa orang jahat itu,tapi yang pasti orang itu,memiliki tubuh kayak orang umur 30 tahunan,memiliki rambut berwarna putih dan warna kuku hitam.”

“Jangan jangan dia,” Gumang dalam hati,Raksa terkejut

“Woy bocah,apa kau melihat warna pupil matanya?” Tanya Raksa serius,”Aku tidak tahu warna pupil matanya,Tapi dulu ibuku sempat memeriksa mata orang itu,kata nya berwarna marah.” Ucap Raka.

“Woy,bocah! kenapa Ibu mu bisa memeriksa mata orang itu?” Tanya Raksa dengan nada suara yang semangkin marah tapi penasaran.

”Karena,waktu aku pulang,aku melihat orang itu sedang terkapar,dan aku membawa nya pulang untuk dirawat.Dan itu adalah hari dimana aku sungguh sungguh menyesal dan merasa bodoh karena telah menolong orang itu.” Jawab Raka dengan nada suara menyesal sekaligus marah.

Mendengar jawaban Raka,Amarah Raksa sedikit mereda.Raksa berpikir karena ketidaktahuan bocah itu.Bocah itu membantu si Roh jahat tingkat tinggi itu.

“Woy bocah siapa mana mu?” Tanya Raksa.”Namaku Raka dirga,dan Boleh tahu siapa namamu orang asing” jawab Raka sembari bertanya,”Namaku Raksa bana,” jawab Raksa.

”Raka ada sesuatu yang ingin aku bicarakan.Tapi sebelum itu kita kuburkan mayat keluargamu” Ucap Raksa.Raka pun menganguk dan memulainya.

Setelah selesai memakamkan keluarganya.Raksa Menghampiri Raka,”Apa kamu ingin membalaskan dendam atas kematian keluargamu Raka?”Tanya Raksa.

”Ya aku ingin membalaskan dendam keluargaku,tapi aku tidak tau,apa yang harus aku lakukan!”Jawab Raka.

“Apa kamu ingin bergabung dengan pamukti,Raka” Tanya Raksa.

”pamukti,apa mereka beneran ada?.Tapi kata orang orang dan ibuku,pamukti itu hanyalah bualan belaka.Tapi ayah ku pernah bercerita tentang pamukti,katanya itu suatu organisasi yang tidak di aku oleh pemerintah,karena keberadaannya yang misterius.Kata ayahku juga,pamukti itu organisasi yang memburu dan menyegel roh jahat.” Jawab Raka.Mendengar jawaban Raka,Raksa bertanya siapa ayahnya,”Nama ayahku Bahena pati,”Jawab Raka.

Mendengar nama ayah Raka seperti tidak asing bagi Raksa,tapi Raksa tidak Sambil pusing dan memawarkan sekali lagi”Raka kamu mau masuk menjadi anggota pamukti?”Tanya Raksa.

Raka terdiri dan berkata dengan nada yang sedikit tinggi”Jika pamukti memang ada,aku akan bergabung untuk membasmi roh jahat di seluruh Nusantara.Agar orang lain,tidak mnderita kehilangan keluarga sepertiku!” Jawab Raka dengan lantang.

“Bagus,aku akan memberikan nama seseorang yang bisa untuk melatihmu sebelum masuk ke organisasi pamukti.Dan juga ikuti burung gagak ini,dia yang akan menuntun mu ke rumah orang yang aku berikan tadi.”

Setelah Raksa memberikan nama itu,Raksa menghilang bagaikan bayangan.”Baiklah Aku akan pergi untuk membalaskan dendam kalian ibu dan adik adiku.”

Perjalanan Raka dirga untuk membalaskan dendamnya pun dimulai