Perjalanan dengan taksi ke hotel terasa tenang pada awalnya, Jamal duduk di dalam mobil bersama Stefan. Jamal bersandar ke kursi, memperhatikan jalanan di Westend yang kabur lewat, pikirannya masih tertuju pada gadis bisu itu.
"Aku perhatikan kamu cukup dekat dengan gadis di pesawat," kata Stefan tiba-tiba, suaranya ringan tapi dibalut rasa ingin tahu.
Jamal nyaris tidak menoleh. "Benar," dia mengakui, suaranya tetap datar. Lalu, sebelum Stefan bisa menambahkan apapun lagi, dia berkata, "Dan kamu tidak perlu mengatakan apapun lebih lanjut tentang topik itu. Aku tidak mau membicarakannya."
Stefan mengangguk. "Oke."
Sejenak berlalu. Lalu satu lagi. Dan Jamal menunggu dengan tenang, mengetahui bahwa Stefan belum selesai.
"Apakah kamu mendapatkan nomor teleponnya?" tanya Stefan.
Jamal menghela napas tetapi tidak repot-repot menyembunyikan sedikit senyum yang menarik di sudut bibirnya. "Iya," katanya.
Stefan menghela napas lega. "Bagus."