Kisah Cinta

Jamal melirik sekeliling ruangan yang ditunjukkan padanya, menggelengkan kepala saat melihat ruang yang sempit itu.

Dia tertawa kecil saat menurunkan dirinya ke tempat tidur, kasur tipis berderit di bawah berat badannya.

Jadi, beginilah hidupnya sekarang.

Satu tempat tidur keras, lemari kayu kecil dengan satu pintu yang menggantung dari engselnya, dan meja kecil dengan lampu bergaya kuno. Jendela di atas meja memiliki jeruji besi, membuatnya merasa lebih seperti tahanan daripada tamu.

Bagaimana rumah sebesar ini bisa memiliki ruang yang tidak ramah untuk karyawannya?

Dia menghela napas melalui hidungnya, masih tersenyum. Satu bulan di ruang kecil ini. Satu bulan berpura-pura menjadi sopir. Ini akan jadi pengalaman, itu sudah pasti.

Bersandar pada dinding, dia meringis. Kasur itu begitu tipis hingga ia bisa merasakan bilah kayu di bawahnya.