Lapar

Sebuah geraman rendah dan mendesak bergemuruh di perut Jamal, membangunkannya dari tidur lelapnya.

Dia berkedip menatap langit-langit, sejenak merasa bingung. Kamar kecil yang tak dikenal, kasur yang kaku di bawahnya, aroma kayu tua yang samar—semua teringat kembali.

Benar. Dia sedang di rumah Dawn. Rumah Genevieve. Dia mengingatkan dirinya sendiri. Sebagai sopirnya, dia perlu memikirkan dia sebagai Genevieve sekarang, bukan Dawn, agar tidak salah bicara.

Perutnya menggeram lebih keras.

Jamal menghela napas dan mengusap wajahnya. Dia belum makan malam tadi malam. Dia tidak menyadari betapa lelahnya dia. Setelah mandi, dia nyaris duduk sebelum tidur memanggilnya. Dan dia belum sempat menghubungi Stefan.

Stefan.

Mengetahui Stefan, kemungkinan besar dia sudah mencoba menghubungi untuk memastikan Jamal baik-baik saja.