Tidak Sabar

Seluruh tubuh Jamal menegang. Telinganya berdenging, penglihatannya kabur di tepi, dan sesaat dia pikir dunia telah miring di porosnya.

Napasmya datang dalam semburan pendek yang menusuk saat otaknya mencoba memproses apa yang baru saja didengarnya.

Dawn.

Dia adalah Dawn? The Dawn? Dawn miliknya?

Jamal menatapnya. Kepalanya berputar. Tubuhnya merasa terlalu panas, terlalu dingin, terlalu mati rasa sekaligus.

Bagaimana bisa dia duduk di sana dengan tenang ketika dia dengan mudah mengguncang dunia di bawah kakinya? Seluruh dunianya baru saja hancur dan dibangun kembali dalam waktu satu menit?

Dia membuka mulutnya, tetapi dia bahkan tidak tahu pertanyaan apa yang harus dia tanyakan terlebih dahulu.

"Tidak," dia berbisik, menggelengkan kepalanya. "Tidak, itu tidak... itu tidak mungkin. Ini tidak masuk akal." Suaranya serak, tegang, seolah-olah kata-kata itu dipaksa keluar dari tenggorokannya.