Amnesia Purple

Kehidupan sebelumnya sangat menyedihkan. Segera setelah kelahirannya, ayahnya meninggalkan istri dan putrinya demi cinta pertamanya dan pergi ke kota. Ibunya meninggalkannya di rumah neneknya, acuh tak acuh terhadap penderitaannya, dan bahkan berkomplot untuk menikahkannya dengan kekasih sepupunya.

Lebih dari itu, setelah melarikan diri ke kota, ia dikhianati oleh ibu tiri dan saudara tirinya, salah satu ginjalnya dicuri! Tanpa mengetahui kebenarannya, dia salah mengira mereka sebagai dermawan, melayani mereka seperti seorang pembantu. Dia kemudian menemukan kebenaran dan secara tidak sengaja memperoleh ruang khusus, menikmati hidup yang baik selama sekitar dua tahun sebelum mati tiba-tiba dan dengan cara yang tidak dapat dijelaskan.

Setelah terlahir kembali, dia berusaha untuk menghindari jebakan dari kehidupan sebelumnya, namun hampir kewalahan oleh kebenaran ketika dia menemukannya.

Ternyata ibu tiri yang paling dia benci sebenarnya adalah ibu kandungnya, dan orang yang paling dia hormati dalam hidupnya sebelumnya sebenarnya adalah ayahnya.

Dalam kehidupan sebelumnya, dia belum pernah jatuh cinta, dan dia tidak tertarik setelah lahir kembali sampai dia tiba-tiba menemukan cinta dan kasih sayang yang ekstrem.

Dalam kehidupan sebelumnya, dia juga menyedihkan, tetapi kemudian menjadi sangat kaya. Dalam kehidupan ini, karena dia, dia menjadi lebih dominan.

Kelahiran Kembali: Dia Menjadi Sosok Besar yang Cantik dan Keren

Meng Chuyue menemani Tong Wen dan Xia Ping sampai toko tutup pada pukul delapan. Setelah mengantar mereka pergi dan naik ke atas, Meng menyadari bahwa baru lebih dari setengah jam berlalu, dan Shen Ci sudah menyelesaikan enam halaman matematika dan sekarang mengerjakan fisika.


Sambil diam-diam mengkritik bahwa dia mungkin condong ke arah sains, dia mengeluarkan pena merah untuk menandai pekerjaannya.


Setelah mengoreksi halaman pertama dan menemukan semuanya benar, dia terkejut membalik ke belakang untuk memeriksa pertanyaan-pertanyaan besar, dan, astaga, ternyata semuanya benar juga.


Tiba-tiba merasa terdorong, dia melemparkan pena dan hanya melihat-lihat saja.


Setelah selesai, dia bertanya pada Shen Ci dengan semangat, "Apakah nilaimu selalu sebaik ini? Ah, aku khawatir tanpa alasan. Tidak, kau tidak fokus pada mata pelajaran tertentu, kan?"


Bab 146: Hadiah untuknya