Hari berikutnya, ketika Zhang Yang bangun, Cheng Yue sudah pergi.
Jika bukan karena jejak-jejak yang ditinggalkan Cheng Yue di tempat tidur, Zhang Yang mungkin benar-benar mengira bahwa malam tadi hanyalah mimpi indah.
Hal ini membuat Zhang Yang tak bisa tidak mengingat keberanian dan kegilaan Cheng Yue.
Siapa sangka bahwa dewi yang tampaknya dingin itu bisa begitu lepas di ranjang? Kontras yang kuat ini benar-benar tak tertahankan bagi Zhang Yang.
Dan ada desahan memabukkan dari Cheng Yue, menggema di telinganya dan meninggalkan kesan tak terlupakan.
Jika Cheng Yue tahu bahwa Zhang Yang masih memikirkannya sekarang, dia pasti akan tertawa riang.
Pada saat itu, nada dering ponselnya menarik kembali pikiran Zhang Yang dari lamunan indah itu.
Melihat ID pemanggilnya, Zhang Yang segera mengangkat telepon.
"Halo, Sepupu!"