Zhang Muzhi

Perang para dewa tidak meninggalkan pemenang di bumi, hanya dunia yang hancur.
Ribuan tahun kemudian, jiwa Tuhan perang menciptakan dunia baru dari puing-puing.
Sembilan reinkarnasi untuk kepercayaan yang sama.
Seorang pemuda menatap langit berbintang dengan pedang di tangan.
Monster, iblis, orang jahat... Siapapun yang berani merusak dunia ini akan berakhir mati.
Untuk melihat bagaimana seorang pemuda mencapai puncak dunia sedikit demi sedikit, mewarisi jiwa Tuhan perang, dan mempertahankan dunianya sendiri!

Guru Pertarungan yang Cemerlang

Zheng Ping harus menahan amarahnya. Dia memberikan Jiang Chen tatapan penuh kebencian dan berkata, "Apakah kau pikir kau sebaik itu? Semoga kau tidak menangis nanti."


Lalu dia meninggalkan Istana Teori Mendalam tanpa melakukan apapun.


Jiang Chen tidak tahu apa yang dimaksudnya, tetapi dia tahu dia tidak boleh diam saja dan harus segera mencari solusi.


Dia bertukar pandang dengan Wen Xin dan meninggalkan istana tanpa mengambil tugas apa pun.


Begitu keluar dari istana, dia langsung berhadapan dengan sekelompok orang. Mereka mengenakan seragam murid senior. Yang istimewa dari mereka adalah ban lengan yang mereka kenakan di lengan kanan. Ban lengan tersebut bertuliskan HUKUM.


"Mereka dari Aula Hukum Pidana!" Wen Xin berpikir dalam hati dan merasa khawatir.


"Jiang Chen, kau menghina saudara magangmu dan memulai pertengkaran di Istana Teori Mendalam. Kami di sini untuk menangkapmu."


Hukuman, Keadilan, dan Kehendak Rakyat