Zhang Muzhi

Perang para dewa tidak meninggalkan pemenang di bumi, hanya dunia yang hancur.
Ribuan tahun kemudian, jiwa Tuhan perang menciptakan dunia baru dari puing-puing.
Sembilan reinkarnasi untuk kepercayaan yang sama.
Seorang pemuda menatap langit berbintang dengan pedang di tangan.
Monster, iblis, orang jahat... Siapapun yang berani merusak dunia ini akan berakhir mati.
Untuk melihat bagaimana seorang pemuda mencapai puncak dunia sedikit demi sedikit, mewarisi jiwa Tuhan perang, dan mempertahankan dunianya sendiri!

Guru Pertarungan yang Cemerlang

Putaran ketiga pria bertopeng dimulai. Dia akan menjadi bagian dari dua belas besar jika bisa mengalahkan dua rivalnya.


Karena dia adalah yang pertama yang menarik perhatian pria tua dengan jubah abu-abu, setengah dari orang yang hadir memandanginya saat dia masuk ke ring. Dia telah menjadi sangat populer.


Dia harus setidaknya berada di peringkat 19 Daftar Api Abadi, karena telah mengalahkan Putri Bulan Merah.


Di antara mereka yang belum menyelesaikan ronde ini, hanya sedikit yang berada di posisi sembilan belas teratas.


Kebanyakan dari mereka merasa gugup ketika rival pria bertopeng masih belum diputuskan. Siapapun yang kayu perangnya menyala, mereka mungkin akan dieliminasi.


Segera, kayu perang seseorang bersinar.


Dia tidak mengeluh, juga tidak merasa takut. Dia tampak tak beremosi. Ketika kayu perangnya menyala, dia diselimuti oleh keinginan kuat untuk bertarung.


Tidak ada yang lebih bersemangat untuk bertarung sepertinya. Itu adalah keinginan yang hebat.


Semakin Panjang Semakin Kuat