Zhang Muzhi

Perang para dewa tidak meninggalkan pemenang di bumi, hanya dunia yang hancur.
Ribuan tahun kemudian, jiwa Tuhan perang menciptakan dunia baru dari puing-puing.
Sembilan reinkarnasi untuk kepercayaan yang sama.
Seorang pemuda menatap langit berbintang dengan pedang di tangan.
Monster, iblis, orang jahat... Siapapun yang berani merusak dunia ini akan berakhir mati.
Untuk melihat bagaimana seorang pemuda mencapai puncak dunia sedikit demi sedikit, mewarisi jiwa Tuhan perang, dan mempertahankan dunianya sendiri!

Guru Pertarungan yang Cemerlang

Ada sebuah pencakar langit kayu yang tertutup awan di Puncak Raja Surgawi.


Di lantai paling atas, Ning Haotian, yang baru saja kembali dari perjalanannya, berdiri di dekat jendela, memandang pegunungan di sekitarnya dari ketinggian lebih dari sepuluh ribu kaki. Dia tidak bisa menahan perasaan sangat ambisius di depan pemandangan ini.


Dia sangat bersemangat dengan hasil perjalanannya. Dia berharap bisa langsung mulai berlatih dalam pengasingan.


Tapi sebelum itu, dia harus bertemu seseorang terlebih dahulu. Itu adalah ibunya, Su Quan.


Su Quan membutuhkan beberapa hari untuk pergi ke Sekolah Hukum Alam setelah dia meninggalkan pagoda. Sebagai ibu Ning Haotian, dia tiba di Puncak Raja Surgawi dengan mulus dan masuk ke dalam pencakar langit.


Ning Haotian melihat cetakan telapak tangan di wajah Su Quan dan langsung marah.


"Itu dari anak bajingan itu." Su Quan juga kesal ketika mengingat apa yang telah terjadi.


Menuju Institut Suci