Zhang Muzhi

Perang para dewa tidak meninggalkan pemenang di bumi, hanya dunia yang hancur.
Ribuan tahun kemudian, jiwa Tuhan perang menciptakan dunia baru dari puing-puing.
Sembilan reinkarnasi untuk kepercayaan yang sama.
Seorang pemuda menatap langit berbintang dengan pedang di tangan.
Monster, iblis, orang jahat... Siapapun yang berani merusak dunia ini akan berakhir mati.
Untuk melihat bagaimana seorang pemuda mencapai puncak dunia sedikit demi sedikit, mewarisi jiwa Tuhan perang, dan mempertahankan dunianya sendiri!

Guru Pertarungan yang Cemerlang

Guru Daun Menyala memiliki otoritas besar dalam bidang obat mujarab. Ketika dia mendekati panggung, kebisingan menurun secara bertahap. Penonton menantikan otentikasi sang guru.


Guru Daun Menyala naik ke panggung dan mengambil Ramuan Nadi Surga dari Lin Rong.


Ular hijau kecil muncul dari lengan bajunya yang lebar dan berenang di sekitar Ramuan Nadi Surga di telapak tangannya, menjentikkan lidahnya yang merah dengan cepat.


Itu adalah peri obat. Setiap guru panasea memiliki satu, jadi tidak ada yang terkejut.


Setelah beberapa saat, Guru Daun Menyala membuka matanya, yang sudah tertutup sementara menunggu. Ular hijau itu kembali ke lengan bajunya.


Penonton tahu dia sudah mendapatkan kesimpulan; mereka hanya menunggunya.


"Saya tidak bisa mengatakan apa efek panasea ini, tetapi menurut pendapat saya, tidak ada dari dua belas ramuan yang digunakan untuk memurnikannya yang ada hubungannya dengan meridian luar biasa."


Menara Panacea