Bab 285: Begitu Banyak Wajah yang Tak Asing

Boom!

Dua menit kemudian, sebuah ledakan tiba-tiba meletus.

Para tentara musuh yang pertama kali memasuki ladang ranjau langsung hancur berkeping-keping.

Lin Bei terus berpindah-pindah lokasi, menyebabkan kecelakaan, dan kemudian menghilang tanpa jejak.

Tetapi saat 200.000 pasukan secara bertahap mendekati wilayah Lin Bei, ruang yang dimilikinya semakin sempit.

Lin Bei melirik jam tangannya, 1:58 pagi.

Masih ada beberapa jam hingga fajar, dan dia sudah merasa sulit untuk bergerak.

"Di mana pos komando?" Lin Bei bertanya dalam hati.

Dia merasa dorongan untuk memenggal kepala musuh, mengetahui bahwa jika dia berhasil membunuh komandan, 200.000 pasukan tidak lagi menjadi ancaman.

"Puncak utama?"

Sebuah ide tiba-tiba terlintas di benak Lin Bei.

Dia telah menyelamatkan Qing Tian dari sana, dan jika musuh datang memperkuat, mereka pasti akan menuju ke puncak utama pertama kali.

Pos komando sementara kemungkinan besar didirikan di puncak utama.