Jauh di dalam Paviliun Lingyun, sebuah paviliun yang dirancang dengan indah tersembunyi di tengah-tengah hutan bambu, dengan hiasan emas yang mempercantik atap, ditambah permata berharga yang terpadu di antaranya, memancarkan suasana kemewahan klasik.
Di lantai dua paviliun, di sebuah ruang pribadi, seorang wanita muda yang memukau berdiri di samping jendela.
Wanita itu tampak berusia awal dua puluhan, dibalut mantel bulu rubah yang mewah. Wajahnya lebih terang dari salju, kakinya panjang dan anggun, dan cahaya matahari keemasan yang menyelimutinya membingkai lekukan-lekukan indahnya, menjadikan siluetnya tampak seperti mimpi dan mempesona dalam keindahannya yang murni.
Gemerisik...
Angin sepoi-sepoi menyapu hutan bambu, menghasilkan suara gemerisik lembut saat sosok biru melintas di antara semak-semak.
Di saat berikutnya.
Seorang pelayan dengan gaun biru muncul di ruang pribadi, membungkuk sedikit kepada wanita di samping jendela. "Nona."