Bab 276: Licik dan Rencana!

Pelayan menempatkan kotak hadiah di atas meja kopi dan dengan bersemangat membukanya, hanya untuk diserang oleh bau darah yang menyengat.

Zhang Jinhai melihat kepala-kepala yang berlumuran darah dan langsung merasa seolah-olah dia jatuh ke dalam gua es, kulit kepalanya terasa menggigil, kemarahan menguasainya, darah pun keluar dari mulutnya, dan dunia berputar di sekelilingnya saat dia terhuyung dengan tidak stabil.

"Tuan, apa yang terjadi padamu!"

Pelayan dengan cepat maju untuk menopang Zhang Jinhai dan membantunya duduk.

Zhang Jinhai dengan lembut melambaikan tangannya, memberi isyarat kepada pelayan untuk mundur, karena dia menginginkan kedamaian untuk menenangkan hatinya yang gelisah.

Pelayan membungkuk dan keluar.

Ruang tamu menjadi sunyi mencekam; Zhang Jinhai menatap dua kepala yang mata tak bernyawanya masih mengandung jejak ketakutan dan kemarahan, seolah-olah mengisahkan kebrutalan dan teror Zhou Yang.