"Dia milikku!"
Lin Feng berkata dengan sikap acuh tak acuh.
Segera, Lin Feng melangkah maju, tiba di samping kedua orang itu, membalikkan pedang panjangnya, dan melepaskan Tebasan Pemecah Langit ke arah seorang murid dari Tujuh Suku Agung.
Pada saat itu, perubahan tak terduga terjadi.
Kedua murid dari Kamp Angin Ilahi yang berdiri di samping Lin Feng tiba-tiba memperlihatkan jejak kebengisan di mata mereka.
Hampir bersamaan, keduanya bergerak, menyerang Lin Feng dengan ganas.
Satu menggenggam pedang, yang lain pisau.
Cahaya pedang itu membunuh, dan kilauan pisau itu berkilau terang. Karena mereka berdiri tepat di samping Lin Feng dan menyerang begitu tiba-tiba, dengan kecepatan luar biasa cepat, cahaya pedang dan kilauan pisau menyentuh pakaian Lin Feng dalam sekejap.
"Apa?"
Lin Feng terkejut dan kecewa—dia tidak pernah membayangkan bahwa sesama murid dari Kamp Angin Ilahi ini akan berbalik melawannya.
Siapa sebenarnya mereka?
Mengapa mereka menyerangnya?