Bab 8: Fonem Keenam dan Tanda Erased Author

“Makna bisa tumbuh seperti akar, tapi jika akarnya ditanam di tanah tak bertuan… ia bisa memangsa dunia.”

---

Tiga Hari Setelah Kunjungan Yoraleth

Sierra mulai merasa aneh.

Reikhal tidak hanya tenang,

tapi semua kata yang ia ucapkan di dekat Reikhal… tak lagi terasa ‘pasti’.

Kata seperti “air” mulai terasa cair,

kata seperti “rumah” mulai terasa rapuh,

kata seperti “anak” terasa tidak cukup untuk menggambarkan Reikhal.

Dan kemudian, saat ia menidurkan bayinya dalam pelukan,

tiba-tiba Zæ muncul.

Namun bukan dalam bentuk lingkaran simbolik seperti sebelumnya.

Zæ kini berbentuk simbol aksara hidup, menyerupai tali yang berdenyut seperti nadi,

dan mengikat realitas di sekitarnya.

“Ibu Reikhal,” suara Zæ merambat langsung ke kesadaran Sierra.

“Fonem Keenam telah muncul.”

---

Apa Itu Fonem Keenam?

Zæ menjelaskan.

“Fonem Keenam bukan suara, bukan makna, bukan wujud.”

“Itu adalah ketiadaan antara kata.”

“Ia muncul hanya jika struktur dunia mulai kehilangan ‘sisi luar’. Dengan kata lain, jika Reikhal menciptakan cukup makna, ia membuka lubang hitam makna itu sendiri.”

Zæ menggigil. Ia tahu efeknya.

“Jika Fonem Keenam dibiarkan, ia bisa membalikkan eksistensi seluruh lapisan semantik dunia.”

“Dan pada titik itu... entitas yang tidak memiliki nama atau bentuk—mereka yang pernah ‘dihapus’—akan bisa menulis ulang eksistensi.”

---

Peringatan dari Halaman Kosong

Sierra membuka kembali lembar kosong yang muncul di Bab 7.

Kini satu kalimat baru muncul, ditulis dengan darah halus di ujung kertas:

“Hentikan Fonem Keenam, atau Erased Author akan menulis ulang dunia dari luar sejarah.”

Sierra tercengang.

Dan untuk pertama kalinya, ia melihat bayang-bayang Reikhal berubah.

Dalam pantulan cermin, Reikhal tetap bayi—

tapi bayangannya adalah seorang anak lelaki berusia 10 tahun yang menatapnya tajam.

---

Reikhal Bicara… Lewat Dunia

Di ruang itu, angin berhenti. Suara membeku.

Dan tiba-tiba, semua benda di ruangan—kursi, meja, dinding, bahkan cahaya matahari—mengucapkan satu kalimat serempak:

“Fonem Keenam tidak bisa dihentikan.”

Suara itu bukan gema.

Itu adalah kata Reikhal, diucapkan bukan lewat mulut,

tetapi melalui struktur benda di sekelilingnya.

Zæ langsung merespons, memperkuat batas linguistik.

“Dia telah melampaui struktur.

Ia telah menemukan cara untuk menggunakan dunia sebagai saluran kata.

Ini… terlalu dini.”

---

Munculnya Bayangan Erased Author

Di balik dimensi kenyataan,

di tempat yang bahkan Arkhivin enggan sentuh,

Erased Author membuka satu lembaran buku hitam.

Dalamnya kosong.

Kecuali satu kalimat kecil yang kini berubah menjadi nyata:

“Aku telah ditemukan oleh Bayi yang Tak Seharusnya Bernama.”

Dan dengan itu,

Erased Author—makhluk yang pernah mencoba menyusun ulang sejarah dan dihapus oleh para Dewa—

mulai muncul kembali.

Namun anehnya, ia tidak marah.

Ia tersenyum.

“Mungkin... akhirnya, ada yang mampu melanjutkan tulisanku.”

“Reikhal… mari lihat sejauh mana kau bisa menulis ulang kenyataan.”

---

Di ranjang kecilnya, Reikhal membuka mata.

Matanya kini menunjukkan struktur fonem ke-6:

huruf-huruf tak terbaca yang membentuk lingkaran berputar.

Dan dengan itu,

ia menatap langsung ke tempat di luar realitas: ke arah tempat Erased Author berada.

Keduanya belum pernah bertemu.

Tapi dunia…

sudah mulai berguncang karena kehadiran mereka berdua.

---