Lu Li berhenti sejenak lalu memanjat ke atas. Dia mengangkat kepalanya dan melihat Kereta Emas itu dari dekat.
Sebelumnya saat dia melihat ini, Kereta Emas terlalu cepat dan terlalu tinggi. Semua yang bisa Lu Li lihat hanyalah bayangan manusia berbentuk emas. Kali ini, dia bisa melihat lebih jelas. Setelah beberapa kali memandang, Lu Li merasa agak terpesona.
Alasannya adalah ada seorang gadis muda cantik di atas Kereta Emas. Empat prajurit kuat dalam baju zirah emas mengelilinginya seperti sekumpulan bintang yang mengelilingi bulan.
Gadis berusia 16 tahun itu mengenakan baju zirah lembut hijau zamrud, memegang seruling giok di tangannya. Rambut hitamnya seperti air terjun, dan wajahnya, bak bulan. Bentuk tubuhnya yang ramping dan sopan santun anggun. Lu Li menghormatinya seolah-olah gadis muda itu adalah peri dari surga dan kini dia turun ke bumi, dikelilingi oleh sekelompok dewa.