Yao Ye

Di Tanah Besar China, kekuatan bertarung demi supremasi dan Pejuang Garis Keturunan berkeliaran; konflik dari yang kuat mengancam untuk menghancurkan langit dan bumi. Seorang pemuda bernama Lu Li—tidak lebih dari seorang Pembawa Peti Mati yang rendah hati dari Gurun Utara—datang bersama Lu Ling, saudarinya. Kedua orang ini dianggap sebagai serangga kecil dan dibully, tapi sedikit yang tahu bahwa Lu Li memiliki Garis Keturunan terkuat dari mereka semua.

Ia menaiki kuda paling tampan dan meminum anggur terkuat; 
Ia tidur dengan wanita paling cantik dan membunuh orang-orang yang paling dibenci; 
Ia menyampaikan kebohongan besar dan membawa reputasi buruk yang tak pantas; 
Ia bepergian sendirian dan berdansa dengan iblis;

Ia telah memberikan janjinya bahwa ia akan kembali, bahwa ia akan menjadi kuat. 
Dan karena itulah dia masih menunggu di kota—sendirian.



Kaisar Naga yang Tak Terkalahkan

Patriark Tujuh dan yang lainnya berada di kapal perang yang berlabuh di luar pulau. Adapun orang-orang dari Pulau Pembunuh, Pulau Iblis, dan Pulau Rubah Hitam, mereka sudah lama pergi. Ketika dia melihat Ming Yu pergi, Liu Yi langsung berlari menuju Benteng Setan Darah untuk mengetahui apakah Lu Li masih hidup atau tidak.


Saat melihat Lu Li berdiri di tempat mereka meninggalkannya dengan ekspresi bingung di wajahnya, senyuman indah merekah di wajah Liu Yi. Patriark Tujuh dan yang lainnya bergegas mengikuti dia, juga penuh suka cita.


Ming Yu telah pergi, yang berarti mereka sekarang aman. Apakah Lu Li adalah Tuan Muda Ming Yu atau tidak, mereka aman.


Semua pejuang Pulau Jahat Berdarah telah terbunuh, dan kekuatan termasuk Pulau Pembunuh telah ketakutan. Mereka telah menang. Keluarga Liu bertahan hidup.


Patriark Tujuh segera melangkah ke Lu Li dan bertanya, "Lu Li, apa itu? Apakah kamu Tuan Muda dari Tuan Ming Yu atau tidak?"


Pemilik Baru Pulau Jahat Berdarah