Punggung Bungkuk Tian membawa Lu Li ke Pulau Jahat Berdarah dengan menempuh jalur yang tidak biasa. Mereka mengambil jalan memutar ke Gunung Gajah Naga sebelum mereka pergi ke Benteng Setan Darah. Dengan cara ini, orang-orang di Pulau Jahat Berdarah akan berpikir bahwa Lu Li masih tinggal di Gunung Gajah Naga.
Patriark Tujuh dan Liu Yi adalah dua orang yang tahu tentang Lu Li pindah ke tempat tinggal sementara di Pulau Naga Tanah. Sehingga, bahkan jika ada mata-mata atau pembunuh datang, bisa ada peringatan dini.
Banyak orang memberi salam dengan hormat kepada Lu Li saat dia mendekati Benteng Setan Darah. Mata mereka penuh dengan kekaguman dan semangat. Lu Li mengangguk pada mereka satu per satu dan memasuki Benteng Setan Darah.
Patriark Tujuh dan Liu Yi sedang duduk di dalam. Tiga pemuda dari Keluarga Liu berdiri di samping. Melihat Lu Li masuk, ketiganya menjadi semangat. Seorang pemuda bergaya flamboyan berkata dengan ramah, "Lu Li, aku Liu Ming. Apakah kau mengingatku?"