Bab 212 Pemunah Pedang Bergerak

"Ayo pergi, nak. Hangatkan anggurnya, dan kita akan segera kembali," Ge Tua menginstruksikan Mu Can.

"Tunggu."

Ternyata Pemunah Pedang sudah tak bisa menahan diri lagi, dan perlahan-lahan turun dengan kendali pedangnya.

"Seorang ahli Jalan Pedang," kata Ge Tua dengan serius saat memandang Pemunah Pedang. Bahkan di hadapan seseorang seperti Ge Tua, yang bisa memanipulasi para ahli Tingkat Santo Bela Diri dengan mudah, dia tahu bahwa jika benar-benar terjadi pertempuran dengan Pemunah Pedang, akan sulit memprediksi hasilnya.

"Sesepuh, ada apa?" Mu Can memandang Pemunah Pedang dengan bingung. Ada apa ini? Bukankah mereka seharusnya bersembunyi untuk melindungi diri mereka sendiri? Namun, di sini dia, secara mencolok turun, terlihat oleh banyak orang. Bagaimana mereka masih bisa bersembunyi sekarang? Meskipun ada kebingungan di hatinya, kata-katanya penuh dengan rasa hormat.