Melihat Makhluk Void berani memasang sikap defensif, grup tersebut meningkatkan serangan mereka, melontarkan segala jenis serangan seolah tidak mengonsumsi Kekuatan Spiritual sama sekali. Makhluk Void itu langsung terenggut dalam badai serangan, seperti perahu kecil yang terombang-ambing di laut yang ganas, hampir terbalik.
"Serang cepat, jangan biarkan ia pulih," lelaki pendiam itu berteriak lantang. Tanpa arahan darinya, semua orang sudah tahu betapa langka kesempatan untuk mengena sasaran bergerak, berharap mereka memiliki empat tangan masing-masing untuk menyerang Makhluk Void.
Namun Makhluk Void tetap luar biasa tangguh. Meski terbenam dalam serangan gila semua orang, ia masih berdiri teguh. Gelombang serangan jatuh padanya seperti tetesan hujan, dan bahkan bagi tubuh makhluk yang kokoh ini, perasaan kewalahan itu terasa nyata.