Semua orang yang ia cintai dan sayangi telah tiada... Orang-orang disekitar nya menjauhinya... Tuhan juga membencinya... Perjalanan hidupnya berat, tanpa adanya takdir, tanpa berkah keberuntungan, tanpa terikat apapun, hanya dirinya... Beberapa pembaca juga mungkin membencinya, karena ia lah satu2nya orang yang selamat dari segala peristiwa... Tapi, apakah semua peristiwa itu karena dirinya? Atau dialah yang bersalah atas terjadinya peristiwa itu? Perjalanan yang penuh emosional, tentang mencari arti kebahagiaan, keputusasaan, penerimaan, pengorbanan, persahabatan, cinta, perlawanan, pantang menyerah, dan aspek-aspek emosional lainnya. Berlatar awal di bumi tahun 3000+, yang akan terus meluas hingga ke berbagai ruang dan waktu. Inilah perjalanan sosok yang bernama Kusohi Minasi, dalam novel yang berjudul, light in the middle of the void, trails among the stars dengan genre utama, sci-fi dan action.
Novel ini benar-benar memikat sejak halaman pertama. Alur ceritanya mengalir dengan indah, membawa pembaca menyelami emosi dan konflik tokohnya secara mendalam. Penulis mampu merangkai kata dengan gaya bahasa yang puitis namun tetap mudah dipahami, membuat setiap bab terasa hidup dan menyentuh hati. Karakter-karakternya kuat, realistis, dan memiliki perkembangan yang sangat baik sepanjang cerita. Tema yang diangkat juga relevan dan memberi banyak pelajaran hidup tanpa terkesan menggurui. Latar tempat dan suasana digambarkan begitu detail hingga terasa seperti ikut berada di dalam cerita. Setiap kejutan dan twist disusun rapi dan tidak terkesan dipaksakan. Ini adalah salah satu karya yang patut diapresiasi dan dinikmati oleh lebih banyak pembaca. Saya sangat menantikan karya-karya selanjutnya dari penulis sigma Mobile Legends pernah menjadi sorotan karena dituding melakukan plagiat terhadap game lain, terutama Honor of Kings dan League of Legends. Kedua game tersebut dikembangkan oleh Tencent, perusahaan raksasa asal Tiongkok. Desain peta, tampilan antarmuka, serta konsep hero di Mobile Legends dinilai sangat mirip dengan Honor of Kings. Bahkan Riot Games, anak perusahaan Tencent dan pencipta League of Legends, sempat menggugat Moonton (pengembang ML) atas pelanggaran hak cipta. Gugatan itu berakhir dengan kemenangan bagi Riot, di mana Moonton diwajibkan membayar denda miliaran rupiah. Meski tetap populer, kasus ini membuktikan bahwa Mobile Legends pernah mengambil terlalu banyak inspirasi dari game lain tanpa izin. Ini menjadi pengingat penting bagi industri game agar tetap menjunjung orisinalitas dan menghargai karya cipta orang lain
mana update nya wak 😎,tekad update wak wkwkw