Arjuna Nawasena. Hidupnya biasa-biasa saja, tidak ada yang spesial di kehidupannya.
"Jun. Kamu bangun atau mama bangunin pake guyuran?" Ibunya yang kesal membangunkan anaknya mulai mengeluarkan kata-kata mutiara.
Mendengar ancaman dari ibunya langsung membuka matanya. "Tsah!" Arjuna langsung berdiri dari tempat tidurnya seperti Ultraman.
"Jun? Are you oke?"tanya ibunya melihat tingkah konyol anaknya di pagi hari.
"I'm Ultraman.. TIGA!!" Arjuna mengangkat satu tangannya ke atas langsung berteriak sambil berjinjit.
"Salah apa hamba sampai melahirkan anak seperti ini.." Sang ibu yang melihat tingkah laku konyol anaknya setiap pagi hanya menghela nafas mencoba untuk tetap sabar.
"Mama tidak salah.." ucap Arjuna menghampiri ibunya, lalu menepuk pundaknya sambil tersenyum lebar penuh percaya diri. "..justru mama beruntung melahirkan ku yang seorang pahlawan" Lanjutnya.
"Ini novel slice of life bukan fantasy, bodoh!" Kesal ibunya langsung menjitak kening anaknya.
"Sudahlah mah.. biarkan saja dia" kali ini yang datang adalah ayahnya Arjuna yang menghampiri anaknya dan menepuk pundaknya. "Pasti kamu ditolak lagi, kan?" Tanyanya yang hapal sifat anaknya.
"Bingo!" Jawab Arjuna mengedipkan matanya dan senyum percaya diri.
"Jangan menyerah! Usaha terus, pasti ditolak lagi, kok" Ucap sang ayah menyemangati anaknya.
"Ayah ini kasih semangat atau ngejek sih?" Tanya Arjuna yang bingung dengan ucapan ayahnya.
"Keduanya" Jawab ayahnya mengedipkan mata sambil senyum percaya diri seperti Arjuna.
"Gak anak, gak bapak. Dah lah.." Keluh ibu yang sudah lelah sama tingkah suami dan anaknya.
Rendy Nawasena dan Yenny Anggraeny merupakan pasangan yang harmonis, meskipun mereka keluarga sederhana dan tidak terlalu kaya.
Pak Rendy bekerja di sebuah bank, sedangkan Bu Yenny walaupun di rumah saja. Ia memiliki sebuah usaha merupakan toko online yang menjual beberapa pakaian hasil jahitannya, karena bu Yenny merupakan seorang penjahit.
Mereka bertemu waktu SMA, karena merupakan teman sekelas, sekaligus sahabat dari kecil. Mereka baru menyadari perasaan satu sama lain ketika berada di jenjang SMA.
Mereka mempunyai anak bernama Arjuna Nawasena yang selalu ceria dan mudah bergaul, malangnya sifat cerianya itu tidak membuatnya beruntung dalam percintaan.
Meskipun Arjuna tetap tersenyum, walaupun hatinya terus menerus ditolak.
"Aku berhenti mencari pasangan aja dulu, ya?–" Gumam Arjuna tiba-tiba terkejut mendengar ayahnya. "Uhukk!" Tiba-tiba saja pak Rendy tersedak mendengar perkataan anaknya.
"Pah! Minum pah!" Suruh bu Yenny dengan memberikan segelas air putih, karena panik melihat suaminya.
"Makasih, mah" Ucap pak Rendy langsung meneguk air yang diberikan. "Kamu beneran gak mau cari pasangan?" Tanyanya setelah usai minum.
Arjuna tidak menjawab sepatah katapun dan hanya mengangguk sebagai jawaban.
Pak Rendy yang mengerti mulai menghela nafas sejenak, lalu berkata "gak apa-apa tidak mencari pasangan dulu, tapi jangan sekali cari pasangan malah sesama jenis" Pesannya kepada anaknya.
"AKU MASIH WARAS KALI!" Kesal Arjuna.
Ibu yang sudah melihat tingkah laku mereka mulai naik alis pitam nya. "Hentikan! Cepat habiskan sarapan kalian, nanti kamu terlambat masuk kelas, Jun" Bentaknya.
*****
Kartika Arcandala merupakan gadis populer yang selalu mendapatkan perhatian dari semua orang di sekitarnya.
Tapi tidak ada yang menyangka bahwa gadis populer di sekolah ini merupakan seorang wibu yang hobi mengoleksi manga BL.
"Kartika!"
Suara yang menggelegar ini tidak lain adalah ayahnya Kartika yang tidak suka melihat anaknya mengoleksi buku yang menyimpang.
"Papa?!" Kartika yang tengah asik membaca malah terkejut mendengar suara ayahnya yang berteriak.
Tanpa basa-basi langsung saja ayahnya menyita buku BL yang di baca oleh Kartika, lalu berkata "Berapa kali ayah bilang untuk berhenti membaca buku seperti itu?!"
"Pah.. jangan pah!" Mohon Kartika pada ayahnya yang menyita bukunya.
"Bukannya siap-siap berangkat sekolah malah baca komik gay!" Muak ayahnya sambil merobek manga BL.
"PAPA! JANGAN DI ROBEK DONG!! AKU BELUM BACA SAMPAI TAMAT!" Seketika Kartika langsung tertunduk lesu.
"Kartika.. cepat mandi, sarapan udah siap tuh" Suara wanita yang begitu lembut ini adalah ibunya yang menyuruhnya untuk mandi.
"Ya.." Ucap Kartika merasa tidak semangat.
Martius Pancadewa dan Putri Ningsih Ayu merupakan pasangan yang harmonis. Mereka dulu bertemu di tempat event cosplay, karena bu Ningsih dulunya seorang cosplayer dan pak Martius adalah seorang wibu yang suka pergi ke event jejepangan.
Pak Martius sekarang bekerja sebagai pengacara dan bu Ningsih membuka rentalan untuk cosplay.
Mereka memiliki seorang putri yang mewarisi gen mereka menjadi seorang wibu, tapi hobi anak mereka sangat menyimpang, karena mengoleksi manga BL atau disebut manga boy love yang berisikan kisah cinta sesama jenis antar pria.
Di meja makan. Suasananya hening, karena mereka biasa tidak berbicara saat makan. Barulah setelah sarapan, kata-kata mutiara pak Martius mulai menggelegar.
"Kamu jangan malu-maluin papa dong, masa anak seorang pengacara mengoleksi manga BL" Ucap pak Martius menasehati anaknya.
"Ucap seorang ayah yang memiliki dakimakura gambar waifu nya" Balas Kartika membantah perkataan ayahnya.
*Dakimakura = merupakan bantal guling yang bergambar karakter fiksi dari anime/animasi Jepang
*Waifu = Diambil dari bahasa Jepang yang artinya istri dan sering digunakan oleh wibu atau penyuka anime pada karakter fiksi 2D yang mereka anggap sebagai istri.
Pak Martius yang mendapatkan serangan balasan tidak terduga dari anaknya langsung terdiam seperti patung.
"Sabar ya pah" Kata bu Ningsih menepuk pundak suaminya.
*Vroom vroom
Bunyi sepeda motor di depan rumah mereka terdengar, tidak lain adalah pacarnya Kartika yang menjemputnya.
"Aku pergi dulu. Pah, mah" Pamit Kartika pada kedua orang tuanya sambil salim pada mereka.
"Belajar yang giat dan jangan pacaran mulu" Nasihat pak Martius mengelus kepala anaknya.
*****
SMA Dirandra merupakan sekolah swasta yang sangat terkenal di wilayah mereka, banyak orang tua menyekolahkan anaknya di SMA Dirandra, tapi hanya beberapa terpilih sebagai murid, karena hanya anak berprestasi yang dipilih.
Saat memasuki kelas. Arjuna dan Kartika malah datang bersamaan.
"Pagi, Loser~" Sapa Kartika sambil mengejek cowok di sampingnya.
"Pagi juga, Bitch~" Balas Arjuna dengan mengejek Kartika juga sembari meledeknya.
"Kamu jangan mancing keributan pagi-pagi!" Kesal Kartika pada Arjuna.
"Ini cewek LCD nya kena" Ucap Arjuna berekspresi datar langsung masuk duluan ke dalam kelas dan mengabaikan Kartika.
- Bersambung