Chapter 5: “Zerath, the Lawless Heir”

“Ketika akar patah, cabang-cabangnya tak akan terikat oleh hukum manapun.”

— Fragmentaris Ke-47, Whispers of the Void

---

Arkhelion yang dulu makmur kini menjadi medan pertempuran antara dua saudara:

Reikhal, Sang Pembentuk Hukum Baru, dan Zerath, Sang Pewaris Pilar Ke-13 yang liar.

Zerath muncul dengan aura yang berbeda dari Reikhal. Tubuhnya memancarkan energi tak beraturan—seperti pola gelombang yang tidak mengikuti aturan apa pun.

“Kau pikir kau bisa melawan sistem dengan menciptakan hukum sendiri?”

“Aku tidak menciptakan hukum, aku membebaskan mereka dari ikatan!”

Zerath mengangkat tangan, dan realitas di sekitar mereka mulai berantakan. Pilar-pilar yang ada di Arkhelion—meski telah runtuh—terasa bergetar dalam ketakutan.

Hukum Reikhal yang berstruktur mulai berbenturan dengan kekacauan Zerath. Mereka bertarung bukan hanya dengan sihir dan kekuatan, tapi dengan logika eksistensi.

Setiap pukulan bukan hanya melukai fisik, tapi juga merubah realitas di sekitarnya.

Dalam serangkaian kilas balik, terungkap bahwa Reikhal dan Zerath adalah hasil eksperimen sebuah entitas kuno bernama Primordial Architect yang ingin menciptakan pengendali hukum sempurna.

Namun, Zerath menolak terikat aturan apapun dan melarikan diri ke Void Layer terdalam. Selama 7 tahun, ia menguasai kekuatan Pilar Ke-13 yang selama ini tersembunyi.

Reikhal menggunakan Void Root untuk menyusun hukum baru yang bisa mengikat dan memperbaiki realitas.

Zerath malah memakai Lawless Root—akar kebebasan mutlak—yang menghancurkan segala bentuk hukum dan tatanan.

SYSTEM ALERT

Lattice mendeteksi ketidakseimbangan ekstrem:

Stabilitas Domain Arkhelion: 12.4%

Risiko Keruntuhan Lattice Global: Kritis

Aktivasi The Thirteenth Tribunal: Imminent

Pertempuran mereka menciptakan gelombang kejut yang mengirimkan sinyal ke seluruh dunia.

Sementara Reikhal berusaha menahan kehancuran, Zerath tersenyum lebar.

“Ini baru permulaan, saudaraku. Dunia yang kau kenal akan hancur, dan dari puingnya, kebebasan sejati akan lahir.”