'Dengung—'
Tiba-tiba, tanda hijau di dahi Jiang Yingxue sepenuhnya menjadi substansi, dan seluruh sikapnya mengalami transformasi. Dia tampak berubah menjadi dewa ketika dengan mudah mengangkat diri dari tanah, berdiri di tengah kehampaan.
Pakaiannya yang putih, bersama dengan rambut hitamnya yang mengalir, kini berkibar di dalam kehampaan.
Momen berikutnya, Jiang Yingxue membuka matanya.
Pupil matanya dipenuhi dengan kilau hijau ilahi, seperti tempat tinggal seorang dewa, tanpa sedikitpun jejak emosi manusia.
"Mundur," dia memerintahkan dengan suara rendah.
Dengan perintah Jiang Yingxue, cahaya ilahi hijau yang mengelilingi tubuhnya seketika menjadi sepuluh kali lebih kuat.
Kuil Ise, bersama dengan Cermin Delapan-Shaku, dengan keras didorong jauh ke belakang.