Melihat penampilan Li Mengying yang begitu memikat dan menggoda, Chen Bin tak lagi mampu menahan gejolak di hatinya.
Perlahan, ia meletakkan tangannya di atas Puncak Giok Putih yang lembut dan montok itu.
Tak lama kemudian, Li Mengying mulai merasakan gelombang panas yang memancar dari dalam tubuhnya.
Pipi merahnya diliputi aura malu penuh pesona musim semi.
Bibir merahnya sedikit terbuka, mengeluarkan serangkaian desahan lembut dan menggoda.
Hasrat yang telah lama ditekan, bagaikan arus listrik, menjalar ke seluruh tubuhnya.
Yugou yang sebelumnya sudah agak berair kini semakin gatal dan panas.
Merasa suhu tubuh Li Mengying yang makin memanas, Chen Bin mulai meremas lembut dua anggur ungu yang digenggamnya.
Li Mengying tak mampu lagi menahan rangsangan ini, ia berkata dengan suara gemetar penuh nafsu.
"Sayang, cepatlah... tolong masukkan, di bawah gatal sekali..."
Chen Bin tak berkata-kata, melainkan tangan kanannya meluncur turun dari dadanya menuju sela-sela pahanya.