Saat kata-katanya terjatuh, Chen Bin mulai mengguncangkan pinggulnya dengan liar.
Menghadapi kesenangan yang begitu intens, Xu Ruoxuan tak bisa menahan diri untuk mengeluarkan erangan pelan.
Saat kecepatan Chen Bin meningkat, erangannya semakin keras.
Melihat risiko terungkap, Chen Bin dengan cepat meraih untuk menyalakan keran.
Dengan suara air mengalir, Xu Ruoxuan, dalam keadaan linglung, melengkungkan bokongnya yang montok, menyesuaikan gerakan Chen Bin.
Dalam penghisapan yang sengit, Xu Ruoxuan merasakan aliran kesemutan tak terhitung melanda tubuhnya.
Untuk mencegah jatuh, dia menekan tangannya dengan erat ke wastafel.
Air yang meluap terciprat dari wastafel, membasahi dadanya dan perutnya.
Gaun tidur tipis, yang kini basah, menempel erat pada tubuhnya, menyoroti lekuk-lekuknya yang indah.
Plak! Plak, plak...
Dengan keran sebagai penutup, Chen Bin akhirnya bisa menepuk bokong Xu Ruoxuan yang terangkat tanpa khawatir.