Menonton sikap polos namun menggoda dari Ding Zi, napas Chen Bin jadi semakin cepat.
Saat lidah kecil harum Ding Zi kembali melintasi mata naga, Chen Bin sudah tak sanggup lagi menahan panas membara di dalam dadanya.
Tiba-tiba, ia mengangkat Ding Zi dan melemparkannya langsung ke atas meja kantor.
Setelah menanggalkan celananya, ia langsung menindih tubuh mungil dan lembutnya.
"Apa... apa yang kamu lakukan? Kita sudah setuju sebelumnya, asal aku menjilati kamu, kamu akan melepaskanku, ah! Tidak, kamu tidak boleh!"
Menghadapi perlawanan Ding Zi, Chen Bin justru terlihat makin seperti binatang buas.
Ia mencengkeram bajunya dengan kedua tangan lalu merobeknya dengan kasar.
Dua kelinci putih besar nan menggoda, tiba-tiba bebas!
Dua putik mungil dan lembut memancarkan keindahan muda khas seorang gadis remaja.
Melihat itu, Chen Bin langsung mengulurkan tangan dan menekan dengan keras, meremasnya dengan liar.