Di bawah suasana yang tegang dan mendebarkan, kerang giok Ding Zi menjadi semakin sensitif.
Dengan hentakan cepat Chen Bin, kerang itu mulai bergetar tak henti-hentinya.
Bahkan banyak aliran air pegunungan yang mengalir deras darinya.
Kesenangan yang semakin intens membuat Ding Zi khawatir akan ketahuan, jadi dia hanya bisa menutup mulutnya dengan kuat.
Meski begitu, rintihan rendah masih keluar dari tenggorokannya.
Tidak lama kemudian, dia merasakan kedatangan klimaks.
Di saat itulah terdengar serangkaian langkah kaki yang lambat tidak jauh dari sana.
Walaupun mereka berdua sudah berada di puncak aksi, mereka terpaksa menghentikan gerakan mereka dan mencari tempat untuk bersembunyi.
Melakukan hal semacam ini di tempat umum memang merepotkan, selalu diganggu oleh orang lain.
Namun, ini jauh lebih mendebarkan daripada pertemuan sederhana.
Orang di sisi lain lorong darurat tampaknya sedang menunggu lift, jadi mereka tidak berniat untuk masuk.